PALEMBANG - Musim hujan menjadi salah satu hal yang ditunggu-tunggu oleh banyak masyarakat Indonesia setelah kemarau panjang. Tahun 2021, musim penghujan di Indonesia datang lebih awal. Hampir setiap hari pada November 2021, di sejumlah nomor hujan turun
Dilansir BMKG , Minggu, 14 November, prakiraan musim hujan 2021/2022 pada 232 Zona Musim (ZOM) dari 342 Zona Musim di Indonesia mengalami awal musim hujan pada kisaran bulan Oktober dan November 2021.
BACA JUGA:
Pada 30 tahun terakhir antara 1981-2010, awal musim hujan di 157 ZOM (45,9 persen) diperkirakan maju. Sedangkan wilayah yang memiliki rata-rata waktu tidak berubah di 132 ZOM (38,6 persen), dan 53 ZOM (15,5 persen) mengalami mundurnya musim hujan.
Untuk mengetahui fakta selengkapnya, cek poin-poin penjelasan berikut di bawah ini.
- Periode musim hujan di Indonesia tahun 2021-2022
Waktu musim hujan di Indonesia, secara spesifik tidak sama antara satu daerah dengan daerah lainnya. Pada periode musim hujan, curah hujan akan meningkat dalam waktu tertentu secara tetap. Puncak musim hujan 2021-2022 diperkirakan pada bulan Desember 2021-Februari 2022.
- Faktor yang mempengaruhi iklim dan curah hujan di Indonesia
Tingginya curah hujan dan iklim pada akhir tahun 2021 dilatarbelakangi faktor penting. Pertama, jika El Nino-Southern Oscillation (ENSO) yang berpengaruh terhadap sebagian besar daerah tropis, termasuk Indonesia, dan subtropis. ENSO merupakan atmosfer laut yang terjadi secara berkala dan tidak teratur sehingga memengaruhi suhu permukaan laut di Samudera Pasifik timur laut.
ENSO, laman mengutip Pusat Meteorologi Maritim BMKG, dikenal sebagai anomali pada suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi dari rata-rata normalnya.
Selain ENSO, Indian Ocean Dipole (IOD) jadi faktor kedua yang memengaruhi iklim di Indonesia. IOD didefinisikan sebagai perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Samudera Hindia bagian barat dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia.
Jika ENSO netral berkembang menjadi La Ni, yang mungkin terjadi akhir tahun 2021, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap cuaca ekstrim, hujan lebat disertai kilat dan petir, hingga beliung jelang masa musim kemarau ke musim hujan.
Selain dua faktor di atas, angin monsun Asia-Australia, letak geografis, pertemuan angin antar tropis, dan suhu permukaan laut di sekitar Indonesia juga memengaruhi iklim serta curah hujan.
3. Musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan apa?
Pada titik pertama telah dijelaskan puncak musim hujan di Indonesia pada periode tahun 2021-2022. Umumnya, musim hujan dialami pada bulan Oktober hingga April. Sedangkan musim kemarau masuk dari bulan Mei sampai September. Faktor-faktor pada poin kedua yang memengaruhi faktor perubahan iklim di Indonesia.
4. Aktivitas di musim penghujan
Begitu masuk musim hujan, curah hujan memengaruhi sumber-sumber mata air di sekitar lahan pertanian. Ketika memasuki musim penghujan, aktivitas petani antara lain mulai menanam, misalnya padi.
Nah , pada musim hujan rata-rata harga iklan juga naik. Mengapa? Cuaca buruk seperti hujan disertai kilat dan petir yang memengaruhi aktivitas nelayan di laut. Para nelayan sulit untuk berlayar ketika cuaca tidak mendukung.
5. Aktivitas yang bisa dilakukan saat musim hujan
Curah hujan tinggi memang perlu diwaspadai. Anda wajib membawa kelengkapan pelindung, seperti payung, jas hujan, pakaian hangat, sepatu anti air, hingga handuk kecil ketika keluar rumah. Selain itu, perlu untuk menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang flu, pilek, batuk, dan masuk angin.
Aktivitas yang bisa dilakukan selama musim hujan, antara lain berkebun, berkreasi membuat kerajinan, memanggang berbahan buah yang sedang musim panen, membuat racikan minuman hangat, hingga menjalani hobi yang bisa dilakukan di dalam ruangan.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI dengan judul membaca, 5 Fakta Tentang Musim Hujan di Indonesia . Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .