Durasinya Lebih Singkat, Sampai Kapan Musim Hujan 2024?
Ilustrasi hujan (Foto: Pixabay/thaitdw).

Bagikan:

YOGYAKARTA – Menjelang berakhirnya bulan Februari, sebagian besar wilayah Indonesia memasuki puncak musim penghujan. Hal ini sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) pada September lalu.

“Puncak Musim Hujan 2023/2024 di Indonesia sebagian besar wilayah diprakirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2024,” tulis BMKG di laman resminya, dikutip VOI.

Lantas, sampai kapan musim hujan 2024? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Sampai Kapan Musim Hujan 2024?

Dirangkum dari berbagai sumber, Jumat, 23 Februari 2024,  musim hujan periode  2023/2024 datang terlambat lantaran ada fenomena el Nino (anomali kenaikan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik) yang menyebabkan kemarau berkepanjangan pada 2023.

Selain itu El Nino juga berdampak terhadap variabilitas musim hujan di Tanah Air. Beberapa wilayah/zona musim (ZOM) mengalami kemunduran dengan durasi singkat.

Biasanya, musim hujan di Indonesia dimulai pada November. Pada periode 2023/2024, hujan baru hadir pada bulan Desember. Bahkan, sebagian wilayah, seperti DKI Jakarta baru memasuki musim hujan di bulan Januari 2024.

Pada September 2023 lalu, BMKG membagikan prediksinya soal musim hujan periode 2023/2024. Dalam prediksinya, BMKG menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak musim hujan pada Januari-Februari 2024.

Sementara terkait durasi musim hujan, diterangkan jika sebagian besar wilayah mengalami musim lebih pendek dibandingakan normal sebanyak 439 ZOM atau sekitar 62,80 persen wilayah Indonesia. Artinya, secara kronologi puncak musim hujan makin menghilang secara perlahan tiap bulannya sejak awal tahun.

Berikut rincian zona wilayah (ZOM) puncak musim hujan pada Januari-Agustus 2024.

  • Januari: pada bulan ini, puncak musim hujan terjadi di 170 wilayah zona (ZOM) atau 24,32 persen dari total wilayah ZOM. Rinciannya,13 ZOM di Sumatera, 33 ZOM di Jawa, 20 ZOM di Kalimantan, 34 ZOM di Bali dan Nusa Tenggara, 38 ZOM di Sulawesi, dan 32 ZOM di Maluku dan Papua.
  • Februari: pada Februari, terdapat 215 ZOM (30,76 persen) yang mengalami puncak musim hujan. 3 ZOM di Sumatera, 149 ZOM di Jawa, 2 ZOM di Kalimantan, 27 ZOM di Bali dan Nusa Tenggara, serta 34 ZOM di Maluku dan Papua.
  • Maret: pada bulan ini, wilayah yang mengalami puncak turun hujan turun drastis, yakni sebanyak 36 ZOM (5,15 persen). Puncak musim hujan terjadi di Sumatera (8 ZOM), Jawa (5 ZOM). Kalimantan (13 ZOM), Bali dan Nusa Tenggara (13 ZOM), Sulawesi (4 ZOM), Maluku dan Papua (2 ZOM).
  • April: pada April 2024 terdapat 40 ZOM (5,72) persen yang mengalami musim hujan. Rinciannya, 4 ZOM di Sumatera, 6 ZOM di Kalimantan, 26 ZOM di Sulawesi, dan 4 ZOM di Maluku dan Papua.
  • Mei: pada bulan Mei, wilayah yang mengalami puncak musim hujan hanya 2 ZOM yang berada di Sulawesi.
  • Juni: pada Juni 2024, puncak musim hujan kembali meningkat menjadi 28 ZOM. Wilayah tersebut yakni Kalimantan (1 ZOM), Sulawesi (21 ZOM), Maluku dan Papua (6 ZOM).
  • Juli: pada bulan ini, jumlah wilayah yang megalami puncak musim hujan hanya 4 ZOM, di antara 1 ZOM di Sulawesi dan 3 ZOM di Maluku dan Papua.
  • Agustus: pada Agustus 2024, puncak musim hujan terjadi di 5 ZOM, antara lain 3 ZOM di Sulawesi serta 2 ZOM di Maluku dan Papua.

Berdasarkan data tersebut, musim hujan periode 2023/2024 kemungkinan akan berakhir April-Mei 2024. Sementara di bulan Juni, sebagian wilayah Indonesia tetap akan mengalami hujan. Menurut penjelasan BMKG, ada bebera[a daerah yang mengalami durasi musim hujan lebih panjang sekitar 91 ZOM.

Demikian informasi tentang sampai kapan musim hujan 2024. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.