Dinas PUBM-TR Sumsel Menyiapkan Alat Berat untuk Mitigasi Bencana Longsor
Ilustrasi operasi alat berat (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Alat berat disiapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Sumatera Selatan untuk upaya mitigasi kerusakan jalan akibat bencana longsor di sejumlah titik rawan tanah.

Kepala Dinas PUBM-TR Sumsel Darma Budhy di Palembang, Minggu mengatakan, alat berat seperti ekskavator disiagakan terfokus di titik yang rawan atau yang menjadi langganan longsor setiap tahunnya seperti Kota Lahat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dan OKU Selatan.

“Alat berat semua siaga. Penempatannya kami utamakan di UPTD daerah tersebut tadi karena memang, daerahnya itu terdata rawan sekali terjadi longsor sehingga, mengancam kerusakan jalan atau kelancaran lalu lintas,” kata dia.

Proses Pengananan Kerusakan Jalan Akibat Bencana Longsor

Menurutnya, titik rawan longsor di wilayah kerja ketiga UPTD tersebut itu misalnya lima titik rawan di wilayah OKU, enam titik di Lahat meliputi Muara Siban, perbatasan Lahat Empat Lawang di Tanjung Raya dan Oku Selatan ada dua titik rawan longsor.

Proses penanganan longsor di suatu titik jalan sangat tergantung dari tingkat kerusakan yang terjadi. Jika jalan yang mengalami longsor putus total, maka waktu yang diperlukan untuk melakukan penanganan cukup panjang.

“Tapi kalau hanya menimbun jalan saja, bisa dengan mudah disingkirkan dengan alat berat. Bisa hitungan jam atau seharian,” ujarnya.

Intensitas Hujan yang Tinggi di Sumsel Berpengaruh pada Proyek Perbaikan Jalan

Ia membenarkan, kalau hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi disebagian wilayah Sumsel memberikan pengaruh terhadap pengerjaan proyek pemeliharaan, perbaikan maupun peningkatan jalan yang sedang dilakukan saat ini. Meski begitu, kendala tersebut tidak terlalu mengganggu proses penyelesaian yang ditargetkan akhir tahun mendatang.

“Kalau pekerjaan yang tersisa sekitar 30-40 persen dari seluruh total kegiatan yang ada di Dinas PUBM-TR Sumsel. Tetapi, kami optimis tetap capai target penyelesaiannya,” bebernya.

Jika seluruh kegiatan selesai dikerjakan, lanjutnya, tingkat kemantapan jalan di Sumsel ditargetkan bisa meningkat hingga 93 persen.

“Kami terus melakukan langkah sosialisasi ke masyarakat untuk berhati-hati saat melewati kawasan jalan rawan longsor sekaligus menandai titik rawan tersebut dengan rambu peringatan bahaya,” tandasnya.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.