PALEMBANG - Pada Oktober 2021, sebanyak Rp12,2 miliar didapatkan dari nilai produksi ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat Bangka Belitung. Jumlah tersebut dihitung dari 446 kapal yang masuk dan melakukan pembongkaran.
Sub Koordinator Operasional Pelabuhan, PPN Sungailiat, Purwanti di Sungailiat, Senin mengatakan nilai produksi ikan sebanyak Rp12,2 miliar lebih tersebut berasal dari semua jenis ikan hasil tangkapan yang mencapai volume 478,8 ton.
"Nelayan akan menjual ikan kualitas ekspor langsung ke perusahaan pengumpul dan ikan kualitas lokal biasanya akan di lelang atau dijual ke pasar tradisional," katanya.
Hasil Ikan Tangkapan Nelayan Ditentukan oleh Kondisi Cuaca di Laut
Hasil ikan tangkapan nelayan, tambahnya, ditentukan kondisi cuaca di daerah penangkapan saat itu, dimana saat kondisi gelombang pasang yang disertai angin kencang biasanya hasil tangkapan mengalami penurunan.
"Bahkan saat kondisi gelombang tinggi sebagian nelayan yang menggunakan kapal kapasitas kecil lebih memilih menunda melaut karena faktor keselamatan," ujarnya.
BACA JUGA:
Nelayan di Sungailliat Diminta Mewaspadai Cuaca di Laut
Dia mengingatkan seluruh nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan baik yang menggunakan kapal penangkapan kapasitas kecil dan besar, agar tetap memperhatikan kondisi keselamatan dengan melengkapi alat keselamatan karena perubahan cuaca di laut dapat terjadi kapan saja.
"Jenis alat tangkap yang digunakan nelayan Sungailiat berupa jaring, pancing, bubu serta jenis alat tangkap yang disahkan lainnya," kata dia.
Ikuti terus berita terklini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.