5 Proses Munculnya Rasa Jatuh Cinta Menurut Sains
Ilustrasi (Oriobe Conceicao/Pexels)

Bagikan:

PALEMBANG- Setiap orang pasti pernah merasakan perasaan jatuh cinta. Perasaan jatuh cinta terasa menyenangkan namun sulit dijelaskan dengan kata-kata. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda jatuh cinta atau tidak dengan merasakan pengalamannya sendiri. 

Kadang-kadang orang-orang yang jatuh cinta pada saat konyol dan melakukan hal-hal yang di luar akal sehat. Tapi mungkin itulah seninya jatuh cinta. Anda melakukan hal aneh tapi rasanya menyenangkan. 

Meski sulit dijelaskan, tampaknya sains bisa merumuskan lima tahapan yang terjadi ketika orang jatuh cinta. Berikut tahapannya: 

Ketertarikan

Tahapan pertama dari jatuh cinta adalah ketertarikan dan merasa terpikat. Saat bertemu dengan seseorang, Anda bisa tertarik dari bagaimana ia bicara, suaranya, bahasa tubuhnya, sifat fisik, latar belakang, bahkan obrolan bersamanya. 

Ketika Anda mulai tertarik, bagian otak yang bernama reseptor opioid akan aktif. Reaksi otak ini serupa dengan saat tubuh menerima obat pereda nyeri, morfin. Opioid bertanggung jawab untuk mengendalikan perasaan suka atau tidak suka pada sesuatu. Jadi, bisa dikatakan bahwa aktivitas otak berperan penting pada proses jatuh cinta. 

Kasmaran

Pada tahapan ini, ketertarikan Anda menjadi lebih dalam dan menimbulkan perasaan antusias. Anda jadi lebih bersemangat dan tegang sekaligus. Anda akan mulai mencari tahu tentang siapa dia, saat diajak berolahraga, sekaligus apakah dia juga punya perasaan yang sama dengan Anda. 

Saat merasakan ini, tubuh memicu produksi hormon dopamin, adrenalin, dan norepinefrin. Hormon adrenalin biasanya muncul saat Anda stres. Saat jatuh cinta, Anda benar-benar merasakan berbagai emosi yang menyenangkan tapi menegangkan. Tidak jika Anda sering mual, sakit perut, gelisah, bahkan jantung berdegup lebih cepat saat melihat si dia! 

Tergila-gila

Memasuki fase ketiga, Anda akan merasa sangat senang saat bertemu dengan dia bahkan hanya melihatnya. Di tahap ini, peredaran darah menuju bagian otak yang disebut nukleus akumben menjadi lebih cepat. Nukleus akumben adalah bagian otak yang mengendalikan kenikmatan dan penghargaan. Ketika sedang bersiap-siap, otak akan mensyukuri bentuk kenikmatan dan penghargaan bagi diri sendiri. reaksinya bahkan serupa candu! Otak akan menerima berbagai informasi seputar dia yang bikin Anda senang dan puas. Kehidupan di fase ini seperti hanya tentang dia, bagaimana Anda tergila-gila Anda, dan mulai melakukan hal-hal konyol. 

Cinta Buta

Sadar tidak, saat Anda jatuh cinta sering terobsesi dengan gebetan atau sang kekasih? Ini karena zat-zat tertentu dalam otak seperti serotonin berkurang, terutama pada pria. Rendahnya serotonin bisa jadi alasan mengapa Anda jadi sangat terobsesi. Ini juga yang menyebabkan Anda sering terkena sifat negatif dari dia dan memilih hanya ingin melihat hal baik saja. 

Komitmen

Lama-lama, tubuh jadi terbiasa menghadapi berbagai perubahan pada hormon, otak, dan fungsi tubuh lain dari awal tahapan jatuh cinta. Saat memasuki tahap ini, Anda mulai 'normal' dan lebih nyaman. Perasaan gugup, panik, dan sakit perut saat mau bertemu dengan pasangan sudah hilang perlahan. Inilah saat yang tepat untuk mulai berkomitmen. 

Oksitosin dan vasopresin adalah dua hormon penting yang berperan pada tahap ini. Kedua hormon cinta ini bikin hati lebih tentram saat bersama pasangan. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .