Mengenal Dermatitis Kontak Akibat Alergi Deterjen, Berikut Gejala dan Cara Mengobatinya
Ilustrasi dermatitis kontak alergi dan iritan, gejala dan penyebab alergi deterjen (iStockphoto)

Bagikan:

PALEMBANG- Ada beragam jenis atau merek detergen dengan varian aroma harum yang bisa dipilih sesuai kebutuhan anda. Meski demikian, anda juga perlu berhati-hati dalam menggunakan deterjen, terutama bagi yang memiliki kulit sensitif. Apakah anda pernah mengalami kontak dermatitis setelah memakai deterjen berpewangi.

Dermatitis kontak bisa dipicu oleh deterjen cucian. Gejala umum yang muncul diantaranya ruam merah dan gatal yang meluas ke seluruh tubuh atau hanya pada area tertentu seperti pada ketiak dan selangkangan. Mengutip  Healthline,  Rabu, 22 Juni, alergi terhadap deterjen dapat berkembang saat pertama kali terpapar. Tetapi bisa juga setelah terpapar berulangkali baru muncul respon alergi. Biasanya, orang yang sensitif dengan detergen berpewangi, dapat mengurangi risiko alergi dengan memakai detergen bebas pewangi dan pewarna.

Penyebab dari elergi, bukan hanya karena kulit yagn sensitif. Tetapi juga seperti kebanyakan sabun, deterjen mengandung beberapa jenis surfaktan yang bekerja dengan melonggarkan partikel kotoran, minyak, dan membiarkannya hanyut. Surfaktan keras dapat mengiritasi orang dengan kulit yang sensitif.

Ditambah lagi, pewangian buatan masuk dalam kategori bahan kimia lain yang juga dapat memicu ruam dan iritasi kulit. Meskipun setiap deterjen diformulasikan secara berbeda-beda, tetapi kita tak tahu betul kandungan yang membuat alergi. Ini hanya bisa diidentifikasi setelah terpapar jenis produk deterjen cucian tertentu. Jika menemukan sejumlah gejala dermatitis kontak dan alergi, maka baiknya mengganti produk ke yang lebih diterima kulit Anda.

Bahan kimia lain yang ditemukan dalam deterjen cucian, meliputi bahan pengawet, enzim, paraben, warna dan pewarna, pelembap, pelembut kain, pengental dan pelarut, serta pengemulsi. Alergi ringan setelah terpapar deterjen, biasanya berkembang perlahan setelah paparan berulang.

Jenis Dermatitis Kontak Alergi Deterjen

Terdapat dua jenis dermatitis kontak, yaitu iritan dan alergi. Jika Anda memiliki dermatitis kontak iritan, Anda dapat mengalami ruam meskipun tidak alergi terhadap apapun termasuk setelah terpapar deterjen cucian. Dermatitis jenis inimerupakan bentuk paling umum dari ruam kulit non-alergi. Ini terjadi ketika zat yang mengiritasi merusak lapisan kulit sehingga menyebabkan ruam dan gatal. Berbeda dengan dermatitis kontak iritan, dermatitis kontak alergi terjadi ketika Anda memiliki reaksi alergi terhadap suatu zat. Biasanya, reaksi alergi akan menghasilkan respons imun.

Gejala Iritasi Akibat Deterjen 

Gejala yang membuat kulit Anda tak nyaman, terutama setelah terpapar iritan maupun alergen, antara lain muncul ruam merah, gatal ringan sampai berat, lebih yang mungkin merembes atau mengeras, benjolan, kulit kering, pecah-pecah, bersisik, tekstur kulit semakin lembut, kulit terbakar, hingga mengalami pembengkakan.

Cara mengatasinya, sebagian besar ruam dapat diobati di rumah dengan pengobatan sederhana dan perubahan gaya hidup. Paling penting lagi, perlu mengidentifikasi bahan kimia yang mengiritasi atau memicu respons alergi kemudian mengambil langkah menghindarinya.

Cara Mengobati Kulit Iritasi Akibat Deterjen 

Rekomendasi lain, olehskan krim steroid yang dijual bebas dengan setidaknya mengandung 1 persen hidrokortison yang dapat membantu mengurangi peradangan dan gatal. Anda juga bisa mencoba memakai losion anti gatal, atau losion kalamin. Pada beberapa kasus, mandi oatmeal bisa dilakukan untuk mengurangi rasa gatal dan menenangkan kulit meradang. Bisa juga dengan mengompres dengan handuk dingin.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.