5 Penyebab dan Caranya Mengatasi Iritasi pada Kulit,  dari Penyakit Dalam hingga Gangguan Saraf
Ilustrasi penyebab dan cara mengatasi kulit iritasi (Freepik)

Bagikan:

PALEMBANG- Salah satu kondisi kesehatan kulit yang  cukup mengganggu penampilan dan aktivitas adalah iritasi kulit. Iritasi pada kulit sangat mungkin mengganggu Anda beraktivitas. Kadang terasa gatal, perih, dan berair, namun yang lebih penting mengetahui pemicu, mengatasinya, dan menghindari pemicu supaya tidak berulang.

Iritasi kulit dikenal dengan pruritus, yang umumnya disebabkan kulit kering. Paling sering, pruritus dialami oleh orang dewasa yang lebih tua. Kulit kering seiring bertambahnya usia karena kolagen lebih sedikit diproduksi alami.

Dilansir Mayo Clinic, Jumat, 4 Februari, ada 5 penyebab lain yang memicu kulit gatal, merah, teksturnya kasar, terdapat benjolan, bintik, atau lecet. Jika mengalami gejala tersebut selama lebih dari dua minggu dan tidak membaik bahkan semakin buruk, maka periksakan diri ke dokter kulit ya.

Penyebab kulit iritasi

1. Kondisi kulit

Munculnya gejala iritasi, bisa karena kondisi kulit, seperti xerosis (kulit kering), eksim (dermatitis), psoriasis, kudis, parasit, luka bakar, gigitan serangga, dan bekas luka.

2. Penyakit dalam

Untuk mengetahui penyebab pada poin ini, perlu pemeriksaan berkelanjutan. Karena membutuhkan cek darah, tes tiroid, fungsi hati dan ginjal, dan rontgen dada dengan sinar-X untuk menunjukkan kondisi kelenjar getah bening yang bisa memengaruhi kulit.

Gatal di seluruh tubuh mungkin merupakan salah satu gejala penyakit hati, ginjal, anemia, diabetes, masalah tiroid, multiple myeloma atau limfoma.

3. Gangguan saraf

Tidak hanya disebabkan pemicu ringan, gatal dan iritasi kulit bisa menjadi salah satu gejala multiple sclerosis, saraf terjepit, dan herpes zoster.

4. Kondisi kejiwaan

Ternyata, kondisi kejiwaan juga memengaruhi seluruh mekanisme tubuh. Kondisi seperti kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif, dan depresi juga memicu gatal iritasi pada kulit.

5. Reaksi alergi

Wol, bahan kimia, sabun, dan zat iritan dapat mengiritasi kulit sehingga menyebabkan ruam dan gatal. Terkadang zat-zat kimia dalam kosmetik juga menyebabkan reaksi alergi. Selain itu, obat-obatan tertentu juga memicu kulit gatal.

Cara atau tips mengatasi kulit iritasi perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Nah, untuk mengatasinya sementara waktu, dilansir American Academy of Dermatology Association (APA) bisa dengan cara berikut.

Cara mengatasi kulit iritasi

1. Kompres kain dingin

Cara pertama, Anda bisa mengompres area kulit yang gatal dan ruam dengan kain atau kompres es. Lakukan cara ini selama 5-10 menit atau sampai gatal mereda.

2. Mandi oatmeal

Mandi oatmeal bisa sangat menenangkan, terutama untuk kulit yang melepuh atau mengeluarkan cairan karena cacar air, gatal-gatal, terbakar sinar matahari atau zat lain yang mengiritasi.

3. Lembapkan kulit

Pelembap kulit, perlu dipilih yang bebas dari aditif, wewangian, dan parfum. Ini merupakan cara untuk mengurangi rasa gatal. Pada beberapa kondisi kulit sensitif, wewangian dan parfum justru memicu iritasi.

4. Hindari menggaruk

Jika digaruk terlalu kencang bisa mengiritasi kulit. Maka ambil langkah-langkah tepat untuk mengatasi gatal, seperti cara yang dipaparkan di atas atau oleskan salep yang mengandung pramoxine. Selain itu, jika iritasi dialami lebih dari 6 minggu, periksa ke dokter dan ahli kulit merupakan cara paling tepat.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI Sumsel.