Bayi 7 Bulan Belum Bisa Merangkak, Apakah Normal? Berikut Fakta dan Prosesnya
Ilustrasi bayi 7 bulan belum bisa merangkak (Unsplash/Yuri Tasso)

Bagikan:

PALEMBANG- Para orang tua pasti merasa bahagia apabila bayinya sudah mulai bisa merangkak. Merangkak menjadi langkah pertama gerakan menuju mobilitas mandiri, kata Rallie McAllister, M.D.. Lantas mulai usia berapa bayi bisa merangkak? Apakah normal jika bayi usia 7 bulan belum bisa merangkak? Berikut fakta mengenai tahapan perkembangan motorik pada bayi berkaitan dengan gerakan merangkak.

Merangkak bergantung pada keterampilan motorik dasar, visual-spasial, dan kognitif

Ketika bayi mulai berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan merangkak, otot punggung, leher, bahu, lengan, dan inti harus cukup kuat untuk menopang berat badan dan menjaga keseimbangan.

Selain otot gerak motorik dasar, penglihatan binocular diandalkan untuk fokus pada satu target. Bayi yang merangkak mengembangkan keterampilan navigasi dan menghafal fakta, kata dokter McAllister dilansir Parents. Ketiga jenis keterampilan tersebut, membangun persepsi mengenai ia harus berkeliling meja lalu melewati kursi untuk sampai pada keranjang bermainnya.

Bayi mulai merangkak antara usia 6-10 bulan

Pada umumnya, bayi mulai merangkak antara usia 6-10 bulan. Itu berarti, apabila bayi usia 7 bulan dan belum bisa merangkak, bisa tergolong normal. Beberapa bayi mungkin melewati tahapan merangkak, mereka bisa langsung merayap dan mencoba berjalan. Itu berarti, tahapan bisa dialami berbeda-beda oleh setiap bayi.

Hal yang perlu diperhatikan, adalah membantu dan mengenali respons motoriknya. Seperti ketika ia mulai membangun kekuatan di leher, bahu, lengan, dan batang tubuh untuk mengangkat kepala melihat sekelilingnya. Ketika ia mulai menendang saat posisi tengkurap, itu berarti sedang memperkuat pinggul dan kakinya.

Bayi akan mengalami tahap merangkak saat melakukan mini push-up. Ia mengangkat bahu atau menopang dirinya dengan lengan. Kemudian, ia belajar mengangkat tubuh dengan kedua lengan serta lutut. Selanjutnya, si kecil akan bergoyang ke depan dan belakang hingga akhirnya mendorong dengan lututnya lalu bergerak.

Bagaimana jika hingga usia 12 bulan atau 1 tahun belum bisa merangkak tetapi menyeret satu sisi tubuhnya dan belum menunjukkan kemajuan apapun dalam bergerak? Karena banyak faktor yang memicu gerakan tersebut, yang terbaik disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

Jenis gaya merangkak

Terdapat lima jenis gaya merangkak yang dialami bayi. Gaya tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Perayapan klasik, bayi menggerakkan satu tangan dan kaki yang berlawanan secara bersamaan untuk mendorong ke depan.
  2. Scoot, menyeret bagian bawah untuk melintasi lantai.
  3. Perayapan kepiting, bayi bergerak dengan satu lutut ditekuk dan lutut lainnya diluruskan baik untuk bergerak ke depan atau ke samping.
  4. Perayapan komando, berbaring telungkup dan menggunakan lengan untuk bergerak maju.
  5. Perayapan mundur, bergerak ke arah belakang saat merangkak.

Menurut David Elkind, Ph.D., penulis Parenting on the Go: Birth to Six, A to Z, dari kelima gerakan merangkak di atas, meski terlihat aneh, tetapi tidak ada yang salah. Tambah Elkind, yang penting bayi terlibat dalam gerak mandiri.

Cara memberi stimulasi agar merangkak

Mengutip Pathways, terdapat stimulasi tertentu untuk membantu si kecil merangkak. Orang tua bisa melakukan cara berikut ini:

Beri stimulasi pada perut

Dikenal dengan tummy time, adalah langkah untuk mengembangkan otot inti, leher, punggung, bahu, dan lengan. Cara ini dilakukan dengan memposisikan tengkurap mulai dari usia 3 bulan. Ketika baru lahir, bisa dilakukan selama beberapa menit dan bisa ditingkatkan waktu setiap sesinya.

Praktikkan push-up agar si kecil mengimitasi

Anda bisa turun ke lantai dan mempraktikkan push-up. Dengan begitu si kecil melihat Anda dan mulai mengimitasi mengangkat tubuh di atas lengan. Anda juga bisa membantu mereka dengan memberikan dukungan di bawah dada.

Ajari bayi mengenali gerakan lutut dan tangan

Misalnya dengan gerakan mendayung dan berbaris untuk membantu mereka menyeimbangkan posisi. Anda bisa memutar musik agar si kecil bisa mengikuti ritme goyang dan menyanyi supaya suasana hatinya senang.

Posisikan mainan di luar jangkauan

Saat bayi bersiap merangkak dan merayap, letakkan mainan mereka di luar jangkauan. Seperti di sofa atau di atas meja bermain. Ini bisa mendorong bayi untuk melihat ke atas, mengangkat kepala, dan mendorong lengan ke atas dengan tangan serta lutut mereka.

Rangsang dengan mainan favoritnya

Gunakan mainan yang bergerak, seperti mobil atau jenis mainan lain yang memiliki roda. Saat mereka semakin dekat dengan mainan, pindahkan sedikit lebih jauh sampai mereka terdorong untuk merangkak atau merayap menuju mainan tersebut.

Setiap kali si kecil bergerak dan berupaya mendapatkan mainan tersebut secara mandiri, beri ia hadiah atas upayanya. Itulah fakta, tahapan, dan cara memberi stimulasi supaya si kecil merangkak dan bergerak secara mandiri.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel. Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk anda.