Banyak Daerah Alami Kekurangan Stok Vaksin, Pemerintah Lebih Banyak Distibusikan ke Kota Besar
Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito memberikan keterangan pers di Jakarta (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas via covid19.go.id)

Bagikan:

PALEMBANG- Kekurangan stok vaksin COVID-19 terjadi di beberapa daerah di luar kota-kota pusat. Akibat ketersediaan yang semakin menipis, pemberian vaksinasi nasional terhambatnya daerah tersebut.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengaku saat ini pemerintah memilah pendistribusian vaksin untuk didahulukan di daerah dengan risiko COVID-19 yang tinggi dan mengalami peningkatan kasus, seperti di kota-kota besar.

"Sejauh ini vaksinasi masih diprioritaskan terlebih dahulu untuk daerah dan populasi rentan, dan secara paralel mengikuti cakupannya secara nasional secara luas," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa, 3 Agustus.

Meski demikian, kata Wiku, pemerintah berkomitmen melakukan penyebaran cakupan vaksin, salah satunya melalui kegiatan serbuan vaksinasi bersama TNI-Polri untuk memastikan distribusi dapat dilakukan secara maksimal dan tepat waktu.

"Pemerintah juga telah melakukan upaya untuk menambah jumlah dosis vaksin dari luar negeri untuk dikirimkan ke indonesia serta mempercepat proses konversi vaksin massal menjadi vaksin siap suntik," tutur dia.

Pemberian Vaksin COVID-19 Lebih Banyak di Pulau Jawa dan Bali

Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengaku pemerintah memberikan jatah vaksin lebih banyak di Pulau Jawa dan Bali. Sebab, saat ini angka kematian COVID-19 di daerah yang menerapkan PPKM Level 4 ini cukup tinggi.

Prioritas pendistribusian vaksin ke daerah ini, kata Budi, dilakukan sebagai intervensi menekan penyebaran kasus dan mencegah peningkatan angka kematian kasus COVID-19.

"Mohon pengertiannya. Memang, sampai di bulan Juni kita baru mendapat sekitar 22 persen dari total vaksin yang kita pesan ya. Jadi kalau daerah yang sudah divaksinasi sekitar 20 persen, itu kira-kira sama dengan nasional," ungkap Budi.

Stok Vaksin COVID-19 Akan Datang Lebih Banyak pada Agustus

Meski demikian, Budi menargetkan stok vaksin pada bulan Agustus hingga Desember akan datang lebih banyak. Sehingga, sampai akhir tahun ini, pelaksanaan vaksinasi bisa lebih menyebar ke seluruh daerah.

"Mulai bulan Agustus sampai Desember itu akan datang lebih dari 300 juta dosis vaksin. Itu saatnya kita bekerja keras bersama-sama untuk melakukan vaksinasi ini," sebut dia.

terlihat, per tanggal 3 Agustus, telah ada 48.106.208 orang yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan 21.436.908 vaksinasi dosis kedua. Sementara itu, sasaran sasaran vaksinasi di Indonesia sebanyak 208.265.720 orang.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .