PALEMBANG - NASA mengirimkan robot ke luar angkasa untuk menjelajahi Planet Mars. Robot itu dibawa menggunakan pesawat ruang angkasa yang berlabuh di planet merah pada Februari 2021. Robot setinggi 7 kaki itu mulai melakukan perburuan untuk mencari bukti kehidupan.
NASA mengungkapkan bahwa Perseverance telah melakukan pemeriksaan terhadap batuan dan sedimen Mars, dalam rilisnya Senin, 19 Juli. Selain itu juga, menguji detektor dan menangkap bacaan sains pertamanya.
BACA JUGA:
Rover akan menggunakan sinar-X dan sinar ultraviolet untuk memeriksa batuan selain memperbesar "close-up" permukaan.
Badan tersebut mengatakan bahwa Perseverance's PIXL (Planetary Instrument for X-ray Lithochemistry) - instrumen sinar-X - telah menunjukkan "hasil sains yang sangat kuat" selama pengujiannya. Ini termasuk menentukan komposisi debu Mars yang menempel pada target kalibrasi kecil di atas Perseverance.
"Kami mendapatkan analisis komposisi terbaik dari debu Mars bahkan sebelum melihat batu," kata Abigail Allwood, peneliti utama PIXL di Jet Propulsion Laboratory NASA.
Pencarian detil terus dilakukan di daerah sekitar Kawah Jezero, sebuah situs pendaratan awal NASA dan danau kawah miliaran tahun yang lalu.
Robot NASA Memotret Penampakan Dataran di Mars
Robot ini bekerja dengan spektrometer SHERLOC (Scanning Habitable Environments with Raman & Luminescence for Organics and Chemicals), yang menggunakan laser ultraviolet untuk memetakan mineralogi dan senyawa organik. Robot juga dilengkapi kamera WATSON (Sensor Topografi Sudut Lebar untuk Operasi dan Teknik). Ilmuwan NASA juga menggabungkan mineral peta dari ketiga instrumen tersebut.
Perseverance Mars rover mengambil close-up dari target batu yang dijuluki "Foux" ini menggunakan kamera WATSON di ujung lengan robot rover. Gambar tersebut diambil pada 11 Juli 2021, hari ke-139, di Mars, dari misi tersebut.
Menurut NASA gambar awal dari WATSON telah memberikan data dari batuan Mars, termasuk informasi mengenai warna, ukuran butir dan keberadaan "semen" di antara butir.
NASA Menyimpan dan Meneliti Batu Mars
Akhirnya, rover Perseverance akan mengumpulkan dan menyimpan batu dan regolith untuk dikembalikan dalam misi bersama dengan ESA (European Space Agency).
Namun, setiap wawasan geologis yang ditemukan sebelum itu akan sangat penting untuk memahami sejarah kawah dan "menempatkan indikasi kemungkinan kehidupan dalam konteksnya."
"Mars 2020, dalam pandangan saya, adalah kesempatan terbaik yang akan kita miliki dalam hidup kita untuk menjawab pertanyaan itu," kata Kenneth Williford, wakil ilmuwan proyek untuk Perseverance.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.
Terkait
