Kasus COVID-19 di Babel Meningkat, dari 160 Jadi 12.982 Jiwa Selama Ramadan
Ilustrasi - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung gencarkan tes usap

Bagikan:

PALEMBANG - Kasus konfirmasi positif corona di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali meningkat. Jumlah kasus yang awalnya 160 orang bertambah mencapai 12.982 jiwa kumulatif masyarakat. Data tersebut dilaporkan oleh Satgas Penanganan COVID-19 Babel.

"Hari ini 160 orang terkonfirmasi COVID-19 sudah diisolasi di wisma karantina, rumah sakit dan isolasi mandiri," tutur Andi Budi Prayitno, Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Babel, di Pangkalpinang, Kamis, 29 April.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan data terbaru kasus COVID-19 pada Rabu malam. Ditemukan 160 kasus baru yang terkenal di beberapa wilayah di antaranya, Kota Pangkalpinang 26 orang, Bangka Tengah 17 orang, Kabupaten Bangka 15 orang, Bangka Barat 42 orang, Belitung Timur 17 orang, Belitung 39 orang.

"Penambahan kasus ini kian menambah panjang daftar orang yang terkonfirmasi COVID-19 dan hal ini sudah barang tentu menjadi keprihatinan kita semua sekaligus juga menjadi catatan khusus yang kian mengafirmasi bahwa penyebaran dan penularan virus belum berakhir," katanya.

Peningkatan COVID-19 di Babel Terjadi Selama Ramadhan

Dijelaskan pasien COVID-19 dinyatakan selesai isolasi 11.339 (bertambah 67), meninggal dunia 206 (bertambah 5), dalam isolasi 1.437 (bertambah 160 - berkurang 72) dengan kumulatif kasus konfirmasi sudah mencapai 12.982 (bertambah 160).

"Peningkatan kasus selama puasa Ramadan ini, karena mobilitas masyarakat yang tidak diiringi penerapan protokol kesehatan yang baik," katanya.

Penyebaran Virus Corona Didominasi oleh Klaster Perkantoran

Menurut dia penularan virus corona ini masih didominasi klaster perkantoran, klaster perkebunan, klaster fasilitas kesehatan, klaster keluarga dan klaster perumahan, serta klaster pesantren, klaster perkumpulan, klaster kampung, dan klaster panti asuhan dalam kasus terakhir.

"Ini harus menjadi perhatian kita untuk tetap meningkatkan kewaspadaan khususnya terkait beberapa kasus COVID-19 yang terakhir menunjukkan fakta yang tak bisa dimungkiri selain terpaparnya baik untuk kepentingan dinas maupun umum yang melakukan perjalanan ke luar daerah atau sebaliknya," katanya.

Masyarakat Diminta Menerapkan 3M untuk Cegah COVID-19

Selain itu, penyebaran COVID-19 ini juga dari warga dari luar daerah terutama dari daerah terjangkit apalagi episentrum COVID-19 (kasus impor), juga telah terjadi transmisi lokal (transmisi lokal) yang sangat massif.

"Ini tidak bisa dianggap sebagai masalah yang sepele apalagi diremehkan. Oleh karena itu, masyarakat yang lebih disiplin menerapkan 3M yang memakai masker, mengukur tangan, menjaga jarak dan berprilaku bersih serta sehat," katanya. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .