PALEMBANG - Sosialiasi terkait penanganan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) diminta Dinas Kesehatan Palembang, Sumatera Selatan, untuk dilakukan lebih gencar lagi oleh sebanyak 41 unit Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Yudhi Setiawan, Kepala Seksi Pencegahan dan Penyakit Pengendalian Menular (P2PM) Dinkes Palembang, mengatakan sosialisasi tersebut perlu dilakukan Puskesmas sebagai garda terdepan untuk menjamin kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit DBD terutama musim pancaroba saat ini.
BACA JUGA:
Upaya Pencegahan Penyakit DBD di Masyarakat
Adapun hal yang diprioritaskan dalam sosialisasi tersebut, kata dia, yaitu menumbuhkan peran aktif masyarakat untuk tatap menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya pencegahan DBD.
Di mana, selama musim pancaroba yang memiliki suhu cuaca yang tidak menentu itu dimanfaatkan oleh nyamuk Aedes Aegepti sebagai sumber penyakit DBD untuk berkembang biak.
“Pastikan penerapan PHBS melalui gerakan 3M (menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas) tetap rutin dilakukan masyarakat, sehingga DBD dapat dilakukan masyarakat,” kata dia.
Data Kasus DBD di Kota Palembang
Ia menilai, dalam hal pencegahan ini tentu sangat baik dari mengobati sebab merujuk pada data, Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat ada sebanyak 496 kasus DBD berdasarkan laporan Puskesmas dari 18 kecamatan sejak Januari hingga 13 Juli 2022.
Di mana, sebanyak 496 kasus DBD tersebut masing-masing terdiri 231 orang laki-laki dan 267 orang perempuan atau berdasarkan rentang usia tertinggi yang terjangkit DBD yakni anak-anak usia 5-14 tahun sebanyak 268 orang dan remaja usia 15-44 tahun sebanyak 179 orang.
"Dari data yang dihimpun Dinkes Palembang tujuh orang yang terpapar DBD di antaranya meninggal dunia, yaitu 4 orang laki-laki dan 3 orang perempuan," tegasnya.
Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.