Sumsel Bakal Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Apa yang Akan Terjadi dari Krisis Lingkungan dan Pangan?
Karhutla (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Sumatera Selatan menjadi salahs atu daerah di tanah air yang dinilai oleh peneliti lembaga nonprofit World Agroforestry (Icraf) bakal menghadapi tantangan iklim berupa krisis lingkungan dan krisis pangan.

Tania Benita, Peneliti Icraf, menyampaikan kondisi ini tak lepas dari keberadaan areal gambut yang luasnya mencapai 1 juta hektare di Sumsel.

“Perubahan yang terjadi, seperti fungsi gambut lindung menjadi gambut budidaya tentunya akan berpengaruh bagi lingkungan,” kata dia yang ditemui di acara Rapat Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2022.

Ia mengatakan pengalihfungsian itu terjadi di Sumsel sehingga daerah ini akan dipastikan menghadapi tantangan perubahan iklim akibat menurunnya daya dukung lingkungan.

Oleh karena itu, Icraf yang memiliki sejumlah program di Sumsel “Land4lives” yang mendorong para pengambil kebijakan menyusun Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG) yang ditargetkan selesai pada 2022.

Wilayah Rawan karhutla di Sumatera Selatan

Selain itu, Icraf juga turut ambil bagian dalam memberikan masukan kepada pemerintah. yang saat ini mulai merevisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah.

“Gambut, dengan potensi kontribusi harus pada target pemerintah untuk mencapai FoLU Net Carbon Sink di 2030, kita kelola dengan bijak,” kata dia. 

Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan mencatat hingga kini sebanyak 67 persen wilayah Sumatera Selatan masih masuk kategori kerawanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari total luas daerah tersebut yang mencapai 91 ribu kilometer persegi.

Penyebab Utama Sumatera Selatan Rawan Karhutla dan Krisis Lingkungan

Kepala Bidang Perlindungan Konservasi SDM Ekosistem Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Safrul Yunardy di Palembang, Senin, mengatakan, salah satu penyebab utamanya karena Sumsel memiliki setidaknya 1 juta hektar areal gambut.

“Gambut sangat berbeda, jika terbakar maka sangat sulit dipadamkan. Itulah yang menyebabkan Sumsel masuk kategori provinsi rawan karhutla di Tanah Air,” kata dia.

Sebelumnya, Sumsel mengalami karhutla hebat pada 2015 yang menghanguskan lahan sekitar 700 ribu hektare.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.