PALEMBANG - Pawai pembangunan akan digelar oleh Pemkab Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Acara pawai yang biasanya digelar saat momen peringatan Kemerdekaan RI, kali ini justru diselenggarakan dengan menyesuaikan perkembangan kasus COVID-19.
Safrizal, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bangka Barat, mengatakan sejak pandemi COVID-19 Pemkab Bangka Barat meniadakan kegiatan tahunan yang selalu ditunggu masyarakat tersebut sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran virus.
"Pemkab telah menyiapkan rencana kegiatan itu tetap digelar, namun kita juga perlu melihat jumlah kasus, penyebaran dan penanganan karena saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19," kata Safrizal di Mentok, Rabu.
Selain tidak menggelar karnaval, kata dia, pemkab juga tidak menggelar berbagai kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa, bahkan ada beberapa upacara peringatan hari besar nasional yang dilaksanakan secara daring.
Safrizal mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir jumlah kasus COVID-19 di daerah itu semakin menurun bahkan sekitar dua pekan terakhir sudah nol kasus.
"Hal ini bisa menjadi dasar kita untuk kembali menggelar pawai pembangunan pada bulan Agustus mendatang, namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan ketat," ujarnya.
BACA JUGA:
Pelaksanaan Pawai Pembangunan di Bangka Barat saat Peringatan Kemerdekaan RI
Menurut dia, pelaksanaan pawai pembangunan penting dilakukan, selain untuk memeriahkan peringatan ulang tahun Kemerdekaan juga sebagai ajang unjuk kreativitas bagi seluruh warga di daerah itu.
"Bahkan pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan itu," katanya.
Selain karnaval, Pemkab juga telah menyiapkan pelaksanaan upacara bendera dengan menyiapkan pasukan pengibar bendera yang akan bertugas, namun saat ini masih menunggu petunjuk teknis dan arahan lebih lanjut dari Pemerintah Pusat.
Data Kasus COVID-19 di Bangka Barat
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, selama pandemi berlangsung ditemukan sebanyak 7.054 kasus warga yang terkonfirmasi positif, 160 pasien meninggal dunia dan 6.894 pasien dinyatakan sembuh, sedangkan untuk pasien aktif atau wajib isolasi nihil.
Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.