PALEMBANG - Konservasi satwa dilindungi buaya senyulong dilakukan oleh Perusahaan hutan tanam industri (HTI) di kawasan Muara Merang, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan .
Bambang Abimanyu, Forest Sustainability Head PT Rimba Hutani Mas (RHM), menyampaikan belum lama ini membantu melepasliarkan empat ekor sinyulong dari tangkapan masyarakat.
“Habitat buaya senyulong ini memang banyak di Sungai Muara Merang, yang bebas dengan areal konsesi kami,” kata Bambang.
Untuk titik pelepasliaran itu, perusahaan yang merupakan mitra pemasok APP Sinar Mas berkoordinasi dengan pemerintah setempat karena adanya permintaan masyarakat mengenai titik lokasinya.
Saat ini masyarakat meminta agar tidak melepas buaya senyulong di tempat-tempat yang sama karena sering kali terjadi di sana.
Sejauh ini, perusahaan terus mengawasi ekosistem buaya senyulong ini. Bahkan ada kalanya, anakan maupun induk dari buaya ini muncul ke permukaan di kanal-kanal yang dengan jalan produksi.
Namun, habitat asli buaya ini berada di Sungai Merang dan Sungai Lalan, Musi Banyuasin.
“Yang jelas, pelestarian satwa ini juga menjadi fokus kami di samping perestorasian hutan gambut yang terbakar di Lanskap Sembilang-Dangku,” kata dia.
Jenis Buaya Langkah di Perairan Indonesia
Jenis buaya ini merupakan satu dari tujuh spesies buaya yang biasa ditemukan di Indonesia. Spesies langka penyebarannya di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Di Sumatera Selatan khususnya, dapat ditemukan di aliran Sungai Merang dan Sungai Lalan Kabupaten Musi Banyuasin.
Ukuran dewasa buaya senyulong dapat mencapai panjang 3-4 meter. Ciri khas buaya Senyulong dibandingkan dengan jenis buaya lainnya adalah moncongnya yang relatif sempit (rahangnya menyempit secara bertahap), pipih dan panjang. Selain buaya senyulong, perusahaan juga melakukan upaya konservasi untuk harimau sumatera.
BACA JUGA:
Program Pemulihan Lanskap Sembilang Dangku Musi Banyuasin Akibat Karhutla
Kegiatan ini sesuai dengan program pemulihan Lanskap Sembilang Dangku di Kabupaten Musi Banyuasin yang sebelumnya mengalami degradasi akibat kebakaran hutan dan lahan hebat pada 2015. Di lanskap ini terdapat lima perusahaan pemasok APP Sinar Mas, salah satunya PT Rimba Hutani Mas.
Fokus utama dari kegiatan ini yakni penanaman tanaman khas gambut (revegetasi), pembunuhan tanaman akasia di areal restorasi (e-radikasi), dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kehidupan sosial-ekonomi.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .