KLHK Mamggala Mencoba Perahu Mesin "Airboat" di Ogan Ilir untuk Memudahakn Penanganan Karhutla
Airboat di wilayah Konsesi PT Bumi Andalas Permai (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Perusahaan hutan tanam industri di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, menggunakan perahu mesin “airboat” untuk menangani bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Brigade personel pengendalian kebakaran hutan dan lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Manggala Agni mencoba perahu mesin tersebut saat melakukan kunjungan.

Tri Prayogi, Koordinator Manggala Agni Sumsel, dalam kunjungannya ke Fire Base APP Sinar Mas di Sungai Baung, Selasa, mengatakan airboat ini tergolong tangguh karena dapat melintasi perairan dangkal (rawa) tanpa hambatan.

“Saat ada kayu besar melintang di udara, airboat dengan mudah dapat melintas di atasnya,” katanya setelah menjajal ketangguhan airboat dalam Pemantauan di konsesi PT Bumi Andalas Permai.

Menurutnya, adanya sarana transportasi berupa airboat sangat membantu pergerakan personel Regu Pemadam Kebakaran dalam kegiatan pencegahan maupun operasi pemadaman, mengingat kerja sebagian besar merupakan gambut dengan akses jalan berupa kanal-kanal.

Perahu itu mampu bergerak dengan cepat di air dangkal sekalipun, sehingga sangat cocok untuk sarana transportasi di wilayah rawa, kata Tri.

Di Sumatera Selatan, lahan gambut terluas terdapat di Kabupaten Ogan Komering dengan bentangan rawa di kabupaten ini mencapai 75 persen dari seluruh wilayah OKI.

Perahu Mesin “Airboat” Memudahkan Penanganan Bencana Karhutla

Fire Operation Management Head APP Sinar Mas Region OKI Mares Prabadi menjelaskan airboat dapat diandalkan terutama di musim kemarau untuk mengakses perairan yang sulit dijangkau. Perahu mesin ini mampu bergerak di dataran kering dengan jarak pendek 200 meter.

Airboat juga sudah teruji efektif mempermudah pergerakan RPK bahkan di malam hari untuk melakukan patroli maupun pemadaman jika terpantau titik api, di mana helikopter tidak bisa diturunkan pada waktu itu.

“Kami berharap dengan adanya moda transportasi airboat ini, upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla akan semakin maksimal,” ujar Mares.

Data Karhutla di OKU pada 2021

Airboat memiliki baling-baling besar sehingga mampu melaju dengan kecepatan 80 km/jam dan mampu bergerak di dataran kering dengan jarak sekitar 200 meter.

Data karhutla dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan sebanyak 35.231 hektare lahan terbakar pada periode Januari – Mei 2020, sementara pada periode yang sama tahun 2021 telah menurun 9,13 persen.

Karhutla terjadi hampir 54 persen di lahan gambut, sementara hampir 75 persen dari luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) merupakan bentangan rawa dan 25 persen merupakan daratan.*

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .