Disdik Sumsel Ingin Memproduksi Alsintan Karya Siswa SMK secara Massal
Perangkat Water Treatment yang dibuat oleh siswa SMK Negeri 2 Palembang (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya Alsintan di Sumatera Selatan diharapkan oleh Dinas Pendidikan Sumsel untuk bisa diproduksi secara massal dan nasional.

Karya siswa SMK yang termasuk dalam Alsintan, di antaranya alat penjernih air, mesin traktor pembajak sawah, pengupas bawang dan mesin pengusir hama tanaman pertanian yang kualitasnya sudah cukup layak diproduksi massal.

Kepala Bidang SMK Disdik Sumsel Mondyaboni di Palembang, Kamis, mengatakan berbagai macam alsintan tersebut merupakan bagian dari 520 buah karya yang diproduksi secara mandiri oleh siswa dengan bimbingan dari guru mereka.

“Ini sekaligus menjawab tantangan dari pak gubernur yang menginginkan siswa pendidikan vokasi menciptakan alsintan. Sebab, Sumsel sedang memantapkan program lumbung pangan nasional. Tantangan itu sudah dilakukan oleh siswa SMK,” kata dia.

Alsintan Karya Siswa SMK di Sumsel Sudah Dimanfaatkan oleh Petani

Menurutnya, masing-masing alsintan dibuat oleh siswa SMK Negeri 1 Belitang Tiga Kabupaten OKU Timur, SMK di Kabupaten Lahat, dan Muara Enim, Banyuasin termasuk SMK di Kota Palembang.

Buah karya mereka itu sudah diperkenalkan diberbagai momen, seperti ajang perlombaan teknologi tepat guna (TTG).

Bahkan  lanjutnya, alsintan tersebut beberapa sudah dimanfaatkan oleh petani di kabupaten/kota masing-masing, contohnya di Belitang dan akan terus dievaluasi.

"Jika ada yang berkenan untuk memproduksi secara massal akan lebih baik, sehingga kemanfaatan pembuatan alsintan tersebut berdampak langsung kepada petani, bukan hanya wilayah regional (kabupaten/kota), namun menasional,” ujarnya.

Disdik Sumsel Berkoordinasi dengan SKPD untuk Produksi Masal Alsintan

Sebagai langkah persiapan, lanjutnya, Disdik Sumsel tengah melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.

Di antaranya Dinas Perindustrian, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk menyiapkan berkas administrasi dan teknis lainnya.

Sebab, bila nanti alsintan karya siswa SMK Sumsel diproduksi secara massal  hasilnya masuk sebagai penghasilan negara bukan pajak dalam bentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

“Banyak (alsintan) yang sudah siap diproduksi secara massal. Tapi, ada hal yang sedang dalam proses koordinasi. Nah proses koordinasi BLUD ini agak panjang, sebab regulasinya yang agak ribet,” katanya.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.