PALEMBANG - Status siaga bencana banjir dan tanah longsor bakal segera ditetapkan oleh Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera, seiring dengan masuknya puncak musim hujan tahun ini di Indonesia. Hal itu menjadi upaya untuk mengantisipasi bencana alam supaya tidak merenggut korban.
Amzar kristopa, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, di Baturaja, Rabu menerangkan, saat ini pihaknya telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Bupati OKU tentang penetapan status siaga darurat bencana alam.
"SK nya sudah terbit tinggal menunggu penandatanganan oleh Bupati OKU," katanya.
Menurut dia, intensitas curah hujan tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di wilayah itu dengan waktu yang lama berpotensi menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah di Kabupaten OKU.
BPBD OKU Mendirikan Posko Penanggulangan Bencana di Seluruh Kecamatan
Oleh sebab itu, untuk menganggulangi bencana alam sedini mungkin pemerintah daerah segera menetapkan status siaga darurat bencana khususnya di daerah rawan banjir dan tanah longsor.
BPBD OKU juga saat ini telah mendirikan posko penanggulangan bencana banjir dan dan tanah longsor di seluruh kecamatan di wilayah itu.
Khususnya kawasan yang dekat dengan bantaran Sungai Ogan yang menjadi titik fokus pemantauan guna mengantisipasi bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa.
"Tim dari BPBD dibantu relawan di 13 kecamatan di OKU saat ini sudah mulai melakukan patroli rutin selama 24 jam khususnya di daerah yang berpotensi terjadi bencana alam," jelasnya.
BACA JUGA:
Kecamatan Rawan Banjir di Ogan Komering Ulu
Dia menjelaskan, berdasarkan pemetaan terdapat 10 kecamatan di Kabupaten OKU rawan banjir meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Semidang Aji, Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya, Sosoh Buay Rayap dan Lengkiti.
Sedangkan, untuk daerah rawan longsor dipetakan di Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan dan kawasan di sepanjang (DAS) Ogan di Kabupaten OKU.
"Terkait hal itu kami mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam karena diprediksi musim hujan masih berlangsung sepanjang November 2021," demikian .Amzar Kristopa.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.