PALEMBANG - Komunikasi adalah tidak penting dalam hubungan percintaan . Saat berkomunikasi sering kali hanya butuh didengar tanpa mendapat kritik atau komentar. Kadang, ketika orang bercerita tentang problemnya hanya didengarkan bukan?
Nah , karena masalah tersebut banyak pasangan punya pola komunikasi yang tidak dua arah. Atau pola komunikasi yang lebih besar sikap defensif.
BACA JUGA:
Sikap defensif dipicu oleh sensitivitas perasaan, biasanya tidak disadari oleh pengalaman masa lalu atau hubungan sebelumnya. Dilansir Motherly , Senin, 11 Oktober, hubungan dengan landasan komitmen bersama lebih memiliki respons yang baik daripada saling mengontrol. Agar lebih tenang dan tidak defensif, tips di bawah ini bisa dilakukan.
1. Mencatat apa yang dikatakan pasangan
Mencatat adalah satu cara untuk membantu seseorang yang salah defensif. Apapun pembelaan yang Anda rasakan, mencoba untuk melihat kembali apa yang Anda dengar dan berbicara tepat saat giliran giliran. Perlu diingat bahwa mendengarkan adalah sebuah kepedulian tentang perasaan pasangan.
2. Fokus pada rasa hormat dan menunjukkan cinta
Selama mengalami percakapan yang sulit, coba untuk fokus pada rasa hormat pada pasangan dan tahan untuk memberi komentar hingga kalimatnya diucapkan. Pikirkan bagaimana pasangan mendukung dan membuat Anda tertawa.
3. Tetap tenang dan bernapas dalam-dalam
Ketenangan diri bisa jadi hal penting agar tidak secepat kilat memberikan jawaban dari cerita-cerita pasangan. menikmati napas dalam-dalam untuk lebih memilih diri. kadang-kadang, sambil mencoret-coret bisa sedikit membantu. Tetapi jangan sampai abai dan berhenti mendengarkan.
4. Berpegang pada diri sendiri
Dokter Schnarch dalam Passionate Marriage menyarankan pasangan untuk menciptakan hubungan yang kuat dengan diri mereka sendiri. Ini salah satu cara untuk merangkul emosi diri sendiri sehingga lebih tenang.
Reaksi yang cepat tanpa disaring di otak atau hati sering kali menyakitkan orang lain bahkah pasangan Anda. Sikap defensif juga tidak akan membuat hubungan dengan pasangan jadi harmonis.
5. Hindari menanggapi keluhan pasangan
Keluhan pasangan adalah tentang kebutuhan mereka, bukan kebutuhan Anda. Artinya Anda perlu tetap tenang dan tidak menanggapi keluhan dari pasangan baik berkaitan dengan yang Anda lakukan atau tidak.
6. Minta pasangan mengulang kalimatnya
Jika pasangan mengatakan sesuatu yang memicu Anda untuk bersikap defensif, minta mereka untuk mengatakan ulang kalimat yang baru saja diucapkan. Cara ini bisa membantu Anda untuk lebih memahami dan mengangkat ke permukaan maksud tersembunyi dari kata-kata yang diucapkan pasangan.
7. Ambil jeda
Jika menyadari bahwa Anda mengalami kesulitan berfokus sebagai pendengar, mintalah pasangan untuk mengambil jeda dari percakapan. Cara proaktif ini bermanfaat untuk diri sendiri dan mencegah emosi meledak-ledak.
Perlu dihadapi bahwa konflik yang dihadapi setiap pasangan bermanfaat untuk meningkatkan rasa saling memahami dan pertumbuhan pribadi. Artinya, tetaplah tenang dan bijak ketika terjadi konflik. Hanya dengan menghadapi konflik, koneksi dan kedekatan lebih bisa diciptakan.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI dengan judul 7 Cara Berkomunikasi dengan Pasangan Tanpa Sikap Defensif . Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .