Dosen Itera Lakukan Penelitian Obat Antikanker dari Tanaman Tapak Dara dan Cemara Sumatera

PALEMBANG - Penelitian tentang pembuatan bahan alami sebagai obat antikanker dilakukan oleh Tim Dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera) dari Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Material Hayati dan Material Alami.

"Penelitian ini menjadi bagian inovasi yang coba dikembangkan dari kampus Itera," kata Sekretaris Purino Material Hayati dan Material Alami Itera Dr Rahmat Kurniawan, S.Si., M.Si., di Lampung Selatan, Provinsi Lampung, dilansir  Antara , Selasa, 8 Juni.

Indonesia Punya Beragam Bahan Alami untuk Senyawa Organik

Rahmat yang juga Program Studi Kimia Ita menyampaikan berbagai metode yang dapat dilakukan untuk mendapatkan senyawa organik yang dapat digunakan sebagai obat-obatan , khususnya.

"Senyawa organik bisa didapatkan dari berbagai macam bahan alam, terlebih lagi Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia," kata dia. 20 Februari 2021 19:58

Dia mencontohkan senyawa organik dapat diperoleh pada tumbuhan tapak dara yang memiliki kandungan alkaloid bernama vinkristin yang saat ini biasa digunakan untuk obat kanker stadium 3 dan 4.

Seminar Pemanfaatan Bahan Alami untuk Obat Kanker

Selain itu, tim peneliti Purino Material Hayati dan Material Alami Itera juga sedang meneliti tanaman taxus sumatrana atau yang dikenal dengan "Cemara Sumatera" yang memiliki senyawa organik dan bisa dikembangkan juga sebagai obat anti-kanker bernama paclitaxel .

Dia mengatakan sebagai upaya menghargai tentang pemanfaatan bahan alam sebagai obat, Tim Pusat Riset dan Inovasi Material Hayati dan Material Alami Itera juga melakukan webinar dengan tema "Pengembangan material dan sebagai obat antikanker".

Ia menyampaikan Siti Nurul Aisyiyah Jenie, Peneliti Pusat Penlitian Kimia LIPI, menghadirkan sebagai narasumber dalam acara seminar berani tersebut.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .