PALEMBANG - Setiap orang pasti pernah memendam perasaan. Ada yang malu untuk menyampaikan perasaannya. Selain itu mengekspresikan apa yang ada dihati secara berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan .
Namun memendam perasaan sangat tidak disarankan karena berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh sebab itu, ahli merekomendasikan perlu mempraktikkan menajemen perasaan.
BACA JUGA:
Apa akibatnya jika perasaan suka dipendam tanpa diekspresikan? Melansir Healthline , Senin, 7 Juni, represi emosional atau menekan perasaan acap dilakukan. Baik ketika menghadapi perasaan tertekan.
Menekan emosi cenderung dilakukan untuk menjaga keadaan. Karena rasa marah bisa menghancurkan hubungan, jadi pilih ditahan. Bahkan, perasaan ditahan juga dengan pertimbangan rasa malu dan penyangkalan.
Emosi yang sering ditahan antara lain, frustasi, kekecewaan, ketakutan, dan kekecewaan. Pada dasarnya, emosi yang disimpan bisa memicu anggapan negatif dari orang lain. Misalnya, penilaian sebagai seorang pemarah, penakut, dan lain sebagainya.
Dampak Buruk Menyembunyikan Perasaan
Emosi negatif jika disimpan –meski engga ada penelitian spesifik secara spesifik bisa menyebabkan penyakit. Tetapi sebuah studi menghubungkan represi emosional dengan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Jika sistem kekebalan tubuh tidak bekerja secara efektif, maka Anda bisa lebih sering sakit dan pemulihan lambat. Perasaan yang ditahan juga memengaruhi kondisi kesehatan, khususnya berkaitan dengan mental, seperti stres, kecemasan, dan depresi.
Soal memendam perasaan juga terbukti menyebabkan masalah pada fisik atau tubuh. Seperti otot tegang hingga nyeri, mual dan mengalami masalah pencernaan, perubahan nafsu makan, dan masalah tidur. Nah , apa yang menyebabkan kebiasaan memendam perasaan tidak sadar masih dilakukan?
Trauma masa kecil turut berperan serta enggak total mengungkapkan atau menyadari perasaan. Kemarahan yang tidak selesai, juga memicu pemicu berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular.
Penyebab Orang Menyembunyikan Perasaannya
Orang yang sulit mengalami kesulitan menyebutkan bagaimana perasaannya merupakan tanda merepresi emosinya. Biasanya, mereka sulit untuk menggambarkan aspek-aspek tertentu dari kehidupan.
Tanda-tanda lainnya antara lain merasa mati rasa atau kosong, rendah diri, stres dalam waktu yang lama, cenderung melupakan sesuatu, gelisah dan tidak nyaman ketika orang lain bercerita tentang perasaannya.
Untuk mengatasinya, disarankan untuk dijadikan terapis. Atau Anda bisa memulai dengan memahami dan menamai perasaan.
Cara ini disebut dengan emotional focused therapy (EFT) yang ekspresi emosional sebagai komponen penting dari pengalaman pribadi dan kemampuan berelasi dengan orang lain. Caranya, mencintai diri sendiri tentang perasaan Anda saat ini.
Cintailah menggunakan kata-kata atau warna dalam jurnal, bisa berupa teks maupun karya seni. Pakai sudut pandang 'saya'.
Fokuslah pada hal-hal positif dengan tujuan menjadi lebih nyaman dengan emosi Anda, termasuk emosi negatif seperti marah, kecewa, dan takut. Tinggalkan penghakiman atau kritik tajam pada diri sendiri.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .