Pembangunan Pelabuhan Tanjungbatu Belitung Mendapat Dukungan dari DPRD, Ditujukan sebagai Dermaga Ekspor
Kunjungan DPRD Bangka Belitung ke Pelabuhan Tanjungbatu (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendukung upaya Pemerintah Provinsi setempat untuk mewujudkan Pelabuhan Tanjungbatu, Kabupaten Belitung sebagai pelabuhan ekspor-impor.

"Upaya Pemprov Babel tersebut patut mendapatkan dukungan penuh karena diyakini akan mampu mendongkrak dan membangkitkan perekonomian masyarakat," kata Ketua komisi III DPRD Provinsi Babel Adet Mastur di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan, Pelabuhan Tanjungbatu berperan penting sebagai pintu gerbang dalam mendongkrak pertumbuhan perekonomian di Bangka Belitung.

Pembangunan Pelabuhan Tanjungbatu Bertujuan untuk Dermaga Ekspor

Dalam mendukung terwujudnya pelabuhan ekspor-impor, Adet menyarankan sarana dan prasarana Pelabuhan Tanjungbatu disiapkan lebih baik dan mumpuni, sehingga segala hasil potensi yang dimiliki Babel dapat langsung diekspor melalui pelabuhan tersebut.

Ekspor Komoditas Perikanan dan Pertanian Bangka Belitung 

Menurut dia, ekspor berbagai komoditas pertanian dan perikanan di Babel selama ini masih dikirim dari pelabuhan di luar daerah karena fasilitas pendukung aktivitas di pelabuhan belum memadahi.

"Karena pelabuhan yang ada saat ini masih kapasitas kecil, sehingga ekspor tidak melalui pelabuhan di Babel, contohnya lada putih yang saat ini diekspor dari Jakarta dan Lampung," katanya.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.

Menurut dia, ekspor berbagai komoditas pertanian dan perikanan di Babel selama ini masih dikirim dari pelabuhan di luar daerah karena fasilitas pendukung aktivitas di pelabuhan belum memadahi.

"Karena pelabuhan yang ada saat ini masih kapasitas kecil, sehingga ekspor tidak melalui pelabuhan di Babel, contohnya lada putih yang saat ini diekspor dari Jakarta dan Lampung," katanya.

Menurut dia, dengan kondisi seperti itu maka tidak ada data dari Kementerian terkait kegiatan ekspor komoditi Babel, sehingga royalti hasil ekspor tidak masuk ke dalam pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov Babel.

"Kita hanya dapat dana bagi hasil dan terkadang dana bagi hasil juga tidak dapat. Maka dengan menjadi pelabuhan ekspor-impor, saya yakin ke depan pendapatan daerah kita ini akan semakin besar," katanya.