PALEMBANG - Status siaga bencana banjir terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan, menjelang puncak musim hujan yang diprediksi terjadi hingga akhir Februari 2022.
Dewa Made Suta, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD OKU Timur, menyampaikan penetapan status siaga bencana ini untuk mengantisipasi bencana alam sedini mungkin agar tidak menimbulkan korban jiwa.
BACA JUGA:
Berdasarkan pemetaan, kata dia, di Kabupaten OKU Timur terdapat enam kecamatan rawan bencana banjir meliputi Kecamatan Martapura, BP Bangsa Raja, Madang Suku I, Madang Suku II, Semendawai Barat dan Cempaka.
Enam Wilayah Rawan Banjir di OKU
Enam kecamatan ini dipetakan rawan terjadi banjir karena berada di bantaran Sungai Komering yang sering kali meluap jika intensitas curah hujan tinggi terjadi dalam waktu lama.
Seperti beberapa waktu lalu banjir akibat luapan Sungai Komering merendam ratusan rumah penduduk di Kecamatan Cempaka dengan ketinggian air mencapai satu meter.
"Meskipun tidak ada korban jiwa, namun ratusan kepala keluarga terpaksa dievakuasi ke dataran tinggi hingga banjir surut," kata dia.
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi banjir susulan masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Posko Penanggulangan Bencana BPBD OKU
BPBD OKU telah mendirikan posko penanggulangan bencana di daerah rawan banjir tersebut agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Selain itu, tim BPBD dibantu relawan di setiap kecamatan juga disiagakan guna memantau situasi terkini di daerah yang berpotensi terjadi banjir saat musim hujan.
"Untuk peralatan penanggulangan bencana mulai dari perahu karet, mesin pompa dan kendaraan lainnya juga sudah disiapkan untuk mengevakuasi warga jika terjadi banjir," ujarnya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.