Ritual "Sam Sip Pu" saat Imlek; Warga Keturunan Tionghoa di Bangka Sembahyang Tutup Tahun
Sembahyang akhir tahun masyarakat Tionghoa di Bangka (Foto dari Antara)

分享:

PALEMBANG- Sembayang tutup tahun “Sam Sip Pu” dilakukan oleh sejumlah warga keturunan Tionghoa di Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat Tahun Baru Imlek 2573, Selasa (1/2).

Fu Nam Ce (74), tokoh masyarakat keturunan Tionghoa di Bangka Kampung Hakok, mengungkapkan bahwa melaksanakan sembahyang akhir tahun "Sam Sip Pu" untuk leluhur bertepatan pada tanggal 30 bulan 12 akhir tahun kalender Imlek menjadi ritual turun-temurun warga setempat setiap tahun.

"Sembahyang akhir tahun boleh dilakukan di di depan rumah warga masing-masing maupun di kelenteng," kata dia.

Makna Sembahyang Akhir Tahun Sam Sip Pu bagi Masyarakat Tionghoa

Dia mengatakan sembahyang tersebut guna mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan, menghormati para leluhur, dan meminta harapan baik serta perlindungan kepada Tuhan memasuki Tahun Baru Imlek 2573.

"Sembahyang ini pula merupakan momentum menghormati dan mengenang budi orang tua terdahulu yang dilakukan dari pagi sampai siang hari," katanya.

Ritual Sembahyang Sam Pi Pu saat Imlek

Menurutnya, sembahyang akhir tahun tidak berziarah ke makam leluhur, melainkan membuat altar sembahyang di depan atau teras rumah ataupun bersembahyang di kelenteng.

Salah satu warga keturunan Tionghoa di Bangka yang biasa disapa Ko Acen mengharapkan sembahyang di hari "Sam Sip Pu" dapat mendapatkan perlindungan, rahmat dari Tuhan, serta keberkahan dan kesejahteraan, terutama memasuki Tahun Baru Imlek 2573.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.