Bagikan:

JAKARTA  – Setelah menunda larangan TikTok di Amerika Serikat awal tahun ini, pemerintahan Presiden Donald Trump kini memiliki rencana baru untuk memastikan platform video pendek populer tersebut tetap beroperasi di negara itu.

Solusi yang diusulkan adalah pembentukan perusahaan baru bernama "TikTok America", dengan kepemilikan yang akan dibagi sedemikian rupa untuk menguntungkan investor AS. Berdasarkan rencana tersebut, TikTok America akan dimiliki 50% oleh investor baru dari AS, 30% oleh investor yang sudah ada, dan 19,9% tetap dimiliki oleh ByteDance, perusahaan asal China yang menciptakan TikTok.

Namun, seperti dilaporkan oleh The Information, belum ada kepastian apakah pemerintah China menyetujui rencana ini. ByteDance sendiri juga belum memberikan pernyataan resmi mengenai usulan tersebut.

Saat ini, detail terkait skema ini masih minim, sementara tenggat waktu untuk divestasi TikTok semakin dekat. Belum diketahui siapa saja investor AS yang akan terlibat, meskipun dalam perkembangan terbaru, Amazon dikabarkan telah mengajukan tawaran di saat-saat terakhir untuk membeli sebagian kepemilikan TikTok.

Sejarah Panjang Larangan TikTok di AS

Saga larangan TikTok di AS telah berlangsung cukup lama, dimulai pada pertengahan 2020 di bawah pemerintahan Trump pertama.

Pada periode pertama Presiden Joe Biden, tampaknya ancaman larangan terhadap TikTok mulai mereda. Namun, situasi berubah drastis pada April 2024, ketika Biden menandatangani undang-undang yang mengharuskan ByteDance untuk menjual TikTok kepada investor AS dalam waktu sembilan bulan.

Menjelang tenggat waktu divestasi, yang nyaris membuat TikTok benar-benar dilarang di AS, Trump yang saat itu masih sebagai Presiden Terpilih berjanji kepada masyarakat Amerika bahwa TikTok akan tetap bisa diakses di negara tersebut.

Ketika larangan resmi mulai berlaku pada 19 Januari 2025, Trump langsung memenuhi janjinya dengan mengeluarkan perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat kembali, 20 Januari 2025, untuk menangguhkan pemberlakuan larangan tersebut.

Dengan adanya usulan "TikTok America", kini masa depan aplikasi ini di AS masih belum pasti, tergantung pada bagaimana respons ByteDance dan pemerintah China terhadap rencana tersebut.