JAKARTA -- Anak-anak di Australia dapat dengan mudah melewati batas usia minimum yang diberlakukan oleh platform media sosial, menjelang larangan akses bagi mereka yang berusia di bawah 16 tahun oleh pemerintah. Hal ini dilaporkan regulator keselamatan online negara tersebut pada Rabu, 19 Februari.
Laporan eSafety menggabungkan hasil survei nasional tentang penggunaan media sosial oleh anak-anak berusia 8 hingga 15 tahun, bersama dengan tanggapan dari delapan layanan termasuk YouTube milik Alphabet, Facebook milik Meta, dan Twitch milik Amazon.
Pada November 2024, Australia menyetujui larangan media sosial untuk anak-anak di bawah 16 tahun. Pemerintah Australia, menetapkan tolok ukur bagi yurisdiksi di seluruh dunia. Larangan ini dijadwalkan mulai berlaku pada akhir 2025.
Perusahaan media sosial umumnya tidak mengizinkan mereka yang berusia di bawah 13 tahun untuk mengakses platform mereka.
Laporan dari badan pengawas tersebut menemukan bahwa 80% anak Australia berusia 8 hingga 12 tahun menggunakan media sosial pada tahun 2024, di mana YouTube, TikTok milik ByteDance, Instagram milik Meta, dan Snapchat milik Snap menjadi layanan paling populer.
YouTube adalah satu-satunya layanan yang mengizinkan penggunaan oleh anak di bawah 13 tahun ketika terhubung ke akun keluarga dengan pengawasan orang tua. Namun, tidak ada satu pun anak berusia 8 hingga 12 tahun yang memiliki akun melaporkan penutupan akun karena dianggap di bawah umur.
BACA JUGA:
Menurut laporan tersebut, sembilan puluh lima persen remaja di bawah 16 tahun menggunakan setidaknya satu dari delapan layanan yang disurvei.
Laporan tersebut menemukan bahwa semua layanan kecuali Reddit memerlukan tanggal lahir pada tahap pendaftaran. Namun, mereka semua hanya mengandalkan deklarasi mandiri tanpa alat pengecekan usia lainnya.
"Masih ada pekerjaan signifikan yang harus dilakukan oleh platform media sosial yang mengandalkan deklarasi jujur untuk menentukan usia, terutama dengan diberlakukannya undang-undang batas usia minimum pemerintah yang akan datang," kata Komisioner eSafety, Julie Inman Grant.
Sementara TikTok, Twitch, Snapchat, dan YouTube menggunakan alat untuk secara proaktif mendeteksi pengguna di bawah 13 tahun, layanan lainnya tidak melakukannya meskipun teknologi tersebut tersedia.
Sebagian besar layanan telah melakukan penelitian untuk meningkatkan pengaturan pengecekan usia mereka, sementara beberapa memiliki jalur mudah bagi pengguna untuk melaporkan seseorang yang dianggap di bawah 13 tahun, tambah laporan tersebut.