Penyebab Harga Bitcoin Turun yang Bikin Market Kripto <i>Bearish</i> Lagi
Tindakan SEC larang staking sebabkan harga Bitcoin kembali turun. (Foto; Dok. Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Market kripto kembali anjlok setelah SEC menuduh bursa kripto Kraken menawarkan program staking kripto yang tidak terdaftar, dan menganggapnya sebagai pelanggaran undang-undang sekuritas AS. Kejutan ini menimbulkan kepanikan di pasar mata uang kripto secara keseluruhan.

Kondisi ini menyebabkan para pelaku pasar dan penggemar kripto tidak yakin apakah staking akan dilarang sepenuhnya oleh regulator AS atau tidak. Tindakan keras SEC mengirimkan gelombang shock di pasar kripto. Harga Bitcoin turun sekitar 4 persen dalam satu jam terakhir, menyebabkan harganya kembali turun ke level 21 ribu dolar.

Setelah bursa akan menonaktifkan fitur staking, dana sekitar 30 miliar dolar AS meninggalkan pasar mata uang kripto. Memicu penurunan harga kripto secara umum.

Di New York, setelah diperdagangkan di atas 23.000 dolar AS pada awal pekan, Bitcoin turun menjadi hampir 21.500 dolar AS pada pukul 3:30 sore. Ethereum, altcoin utama, juga turun lebih dari 5 persen, sementara token lain seperti Avalanche dan Dogecoin mengalami penurunan lebih dari 8 persen.

“Tindakan hari ini harus memperjelas pasar bahwa penyedia layanan staking-as-a-service harus mendaftar dan memberikan pengungkapan penuh, adil, dan jujur serta perlindungan investor,” kata Ketua SEC Gary Gensler, dikutip Coingape.

Blockchain seperti Ethereum kini memanfaatkan metode proof-of-stake (PoS) untuk memverifikasi transaksi melalui penempatan mata uang kripto. Laporan kuartalan Kraken dan Staked menunjukkan bahwa nilai mata uang yang dipertaruhkan mencapai 42 miliar dolar AS pada akhir tahun 2022.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa sekitar 23 persen dari kapitalisasi pasar mata uang kripto didominasi oleh blockchain yang menggunakan fitur staking. Bulan September 2022, Ethereum beralih ke sistem proof-of-ownership, dan Kraken menempati peringkat ke-4 sebagai salah satu penyimpan Ether staking terbesar di dunia.

Sementara itu, saham-saham AS juga terpukul pada hari Kamis, dengan S&P 500 memasuki tren penurunan ketiga minggu berturut-turut. Indeks S&P500 ditutup dengan pelemahan 0,85 persen, Nasdaq turun 1,05 persen, dan Dow Jones Industrial Average mengalami kerugian sebesar 0,70 persen.

Para ahli industri memperkirakan bahwa harga mata uang kripto akan terus merosot dalam waktu dekat, dengan token khusus DeFi diprediksi akan menerima tekanan terbesar, karena staking kripto merupakan produk yang sangat penting bagi ekosistem DeFi yang lebih luas.