Canggih! Robot Ini Bisa Berikan Vaksin Tanpa Jarum Suntik
Robot baru yang dibuat oleh perusahaan robotika Cobionix ini dapat membantu menghilangkan rasa takut saat divaksin. (foto: Tangkapan Layar YouTube Cobionix)

Bagikan:

JAKARTA - Apa jadinya jika robot dapat menyuntikkan vaksin tanpa jarum? Bertindak laiknya dokter? Ya, salah satu robot pintar yang dijuluki Cobi ini dapat melakukannya.

Robot baru yang dibuat oleh perusahaan robotika Cobionix ini dapat membantu menghilangkan rasa takut saat divaksin. Perusahaan ingin membuat robot yang serba guna.

Cobionix mengatakan robot Cobi dapat diperbarui dan dikonfigurasi ulang untuk melayani berbagai tujuan. Untuk menunjukkan betapa serbagunanya itu, perusahaan menyiapkannya untuk memberikan suntikan vaksin, seperti vaksin COVID-19.

Sebab, sekitar 10 persen orang takut melakukan vaksin karena jarum suntik. Inilah mengapa Cobionix memasangkan robot dengan cara memberikan vaksin tanpa perlu menggunakan jarum.

Dihimpun dari BGR, Senin, 8 November, alih-alih mengandalkan jarum untuk mengirimkan vaksinnya, Cobionix memasangkan robotnya dengan teknologi injeksi tanpa jarum yang dikembangkan oleh perusahaan lain.

Metode ini menggunakan jet cairan bertekanan tinggi untuk menyuntikkan vaksin langsung ke jaringan. Jet tidak lebih besar dari rambut manusia, jadi seharusnya tidak meninggalkan bekas yang terlihat pada pasien.

Robot Cobi benar-benar mandiri tanpa bantuan dokter. Dia menggunakan sensor LiDAR di tangannya untuk memindai pasien. Cobi kemudian menggunakan informasi ini untuk membuat peta 3D dari tubuh mereka. Kemudian sistem dapat menganalisis peta agar dapat menentukan tempat terbaik untuk injeksi.

Cobi juga memberikan instruksi kepada pasien, untuk membantu mereka mempersiapkan injeksi. Instruksi ini akan memberi tahu pasien di mana mereka harus berdiri dan apakah mereka perlu melepas pakaian atau tidak.

Namun Cobionix mengungkapkan, mereka harus mempertimbangkan banyak variabel untuk membuat robot seperti ini bekerja dalam kondisi dunia nyata. Karena variabel-variabel tersebut bisa sangat kompleks, perusahaan percaya bahwa perlu beberapa tahun sebelum robot seperti Cobi dapat memberikan vaksinasi.