Atlet Perempuan Sudah Sumbang 17 Medali Olimpiade buat Indonesia
Susi Susanti mempersembahkan medali emas pertama Indonesia di Olimpiade (dok. BWF).

Bagikan:

JAKARTA – Atlet putri total sudah menyumbangkan sebanyak 17 medali sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di Olimpiade.

Medali-medali tersebut didapat dari tiga cabang olahraga, yakni angkat besi, bulu tangkis, dan panahan. Perinciannya, tiga medali emas, delapan medali perak, dan enam medali perunggu.

Indonesia pertama kali mengirimkan delegasi ke multiajang terakbar dunia tersebut pada Olimpiade Helsinki 1952 di Finlandia.

Maram Sudarmodjo (atletik), Habib Suharko (renang), dan Ging Hwie Thio (angkat besi) adalah tiga atlet pertama Indonesia yang berpartisipasi di Olimpiade 1952.

Sejak saat itu, Indonesia selalu mengambil peran aktif dengan rutin mengirim kontingen. Namun, Merah-Putih harus menunggu selama 36 tahun untuk berdiri di podium Olimpiade, tepatnya di Seoul pada tahun 1988.

Pada saat itu Indonesia membawa pulang medali perak yang dipersembahkan oleh cabang olahraga (cabor) panahan di nomor beregu putri. Medali pertama Indonesia dan satu-satunya saat itu dikantongi oleh Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani.

[Lihat juga]

- https://voi.id/olahraga/363130/manchester-city-incar-bintang-muda-barcelona-lamine-yamal

- https://voi.id/olahraga/363122/jude-bellingham-disanksi-dua-laga-real-madrid-di-la-liga

- https://voi.id/olahraga/363162/imbang-lawan-leipzig-real-madrid-tetap-lolos-ke-perempat-final

[/Lihat juga]

Selain membuat sejarah dengan meraih medali pertama buat Indonesia, medali yang dikumpulkan oleh atlet perempuan di Olimpiade jumlahnya juga hampir mencapai setengah dari total 37 medali yang sudah didapat Indonesia.

Empat tahun berselang, tepatnya di Barcelona 1992, atlet perempuan mendapatkan medali kedua mereka. Kali ini Indonesia membawa pulang medali emas pertama melalui Susi Susanti dari cabor bulu tangkis di nomor tunggal putri.

Dua tambahan medali dari atlet perempuan terjadi empat tahun kemudian di Atlanta 1996, yang semuanya berasal dari bulu tangkis. Susi membawa pulang satu medali perunggu dan Mila Audina membawa pulang perak.

Pada saat Olimpiade berlangsung di Sydney tahun 2000, perolehan medali dari atlet perempuan meningkat empat. Dua cabang olahraga yang berkontribusi saat itu adalah bulu tangkis dan angkat besi.

Raema Lisa Rumbewas (perak), Sri Indriyani (perunggu), dan Winarni Binti Slamet (perunggu) dari cabor angkat besi. Sementara itu, Minarti Timur meraih medali perak dari cabor bulu tangkis beregu campuran bersama pasangannya Tri Kusharjanto.

Pada Olimpiade 2004 di Athena dan 2008 di Beijing, Raema Lisa Rumbewas terus menjaga tradisi medali dari atlet perempuan. Dia mendapat medali perak di Athena. Kemudian, dia membawa pulang medali perunggu di Beijing.

Dua atlet putri lainnya yang juga mendapat medali di Beijing antara lain atlet bulu tangkis Maria Kristin Yulianti (perunggu) dan Liliyana Natsir (perak).

Pada tahun 2012 saat Olimpiade berlangsung di London, Inggris, atlet perempuan kembali memberikan kontribusi buat Indonesia. Saat itu, satu medali perak berhasil dibawa pulang oleh atlet angkat besi, Citra Febrianti.

Medali emas kedua dari atlet perempuan kemudian didapat empat tahun setelahnya di Olimpiade Rio 2016. Ketika itu, Liliyana Natsir dikalungi medali emas usai menjadi juara bersama Tontowi Ahmad di ganda campuran bulu tangkis.

Pada edisi tahun tersebut, medali perak buat Indonesia didapat oleh Sri Wahyuni ​​Agustiani. Sri finis pada urutan kedua angkat besi nomor 48 kilogram.

Pada edisi terakhir di Tokyo 2020, atlet putri kembali mendapat dua medali. Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ganda putri bulu tangkis meraih medali emas. Lalu, atlet angkat besi, Windy Cantika Aisyah, berhasil mengamankan medali perunggu.