Daftar Risiko Cedera Olahraga Berkuda dan Tips Meminimalisir Luka
Ilustrasi olahraga berkuda (Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Olahraga berkuda memiliki risiko cidera pada penunggangnya. Cedera tersebut bisa dipicu oleh banyak hal, termasuk saat jatuh dari kuda. Bahkan risiko cedera olahraga bisa bersifat serius seperti patah tulang.

Bagi penunggang kuda pemula atau atlet berbagai jenis olahraga berkuda, pahami beberapa risiko cedera yang mungkin muncul saat mendalami olahraga tersebut.

Risiko Cedera Olahraga Berkuda

Cedera yang dialami oleh penunggang kuda bisa terjadi di seluruh area tubuh, mulai dari kepala, tangan, badan, hingga kaki. Berikut ini daftar risiko cedera para penunggang kuda, dikutip dari situs The Plaid Horse.

  1. Keretakan pada Tulang

Cidera berupa keretakan tulang berpotensi besar dialami oleh atlet penunggang kuda. Biasanya keretakan terjadi di tulang selangka atau klavikula, yakni penghubung bagian atas antara tulang dada dan belikat di pundak. Cidera ini disebabkan karena terbentur atau jatuh saat berkuda.

  1. Rasa Nyeri di Punggung Bawah

Atlet berkuda juga kerap mengalami rasa nyeri di bagian punggung bawah. Sensasi tersebut akan muncul terlebih saat atlet menunggang kuda secara terus menerus dalam waktu yang lama. Hal itu terjadi karena adanya tekanan pada tulang akibat menunggang kuda.

  1. Patah Tulang Metatarsal

Penunggang kuda juga berpotensi mengalami cidera berupa patah tulang metatarsal yakni tulang di area kaki yang menyambungkan pergelangan ke jari kaki. Bentuk tulang ini memanjang, fungsinya adalah untuk menjaga keseimbangan sehingga manusia bisa berjalan. Kadang kala, kuda tak sengaja menginjak kaki atlet kuda yang telah turun dari penunggang mereka. Tulang metatarsal mudah patah sehingga atlet diharapkan hati-hati.

  1. Trauma di Kepala

Trauma di kepala bisa berupa cidera baik ringan maupun serius. Pada kelas ringan, trauma di kepala bisanya disebabkan karena benturan dan berpotensi mengalami sobek kulit. Namun cidera tersebut bisa berupa gegar otak, pendarahan otak, adanya luka di jaringan lunak. Biasanya cedera ini terjadi karena jatuh dan kepala terbentur. Oleh karena itu atlet harus mengenakan pelindung kepala atau helm.

  1. Cedera di Area Tangan

Area tangan juga berpotensi mengalami cedera, baik berupa pendarahan, retak, maupun patah tulang. Hal ini bisa terjadi terutama saat atlet terjatuh secara tidak tepat dan menggunakan tangan sebagai tumpuan tubuh. Kondisi tersebut memang biasa terjadi karena relfek atlet.  Saat atlet mengalami cedera ini diharapkan untuk benar-benar istirahat agar tidak memperparah cedera.

Tips Mencegah Cedera Olahraga Berkuda

Untuk meminimalisir cedera olahraga kuda pada atlet, ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Beberapa tips tersebut adalah sebagai berikut, dikutip dari American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS).

  • Penunggang kuda harus mengenakan helm dan alat keselamatan lain
  • Pakai sepati bot kulit yang kokoh, pas, dan kencak dengan hak pendek.
  • Kenakan pakaian nyaman dan tidak terlalu longgar
  • Pastikan perlengkapan berkuda aman dan tidak rusak
  • Sadel dan sanggurdi yang dipasang di kuda harus disesuaikan dengan penunggang kudaserta disesuaikan dengan benar
  • Bagi pemula harus belajar dasar-dasar berkuda kepada instruktur
  • Pemula diasarnkan untuk berkuda di area terbuka, datar, dan diawasi
  • Berlatih reflek jatuh berguling ke samping menjauhi kuda jika sewaktu-waktu jatuh dari kuda
  • Dilarang menunggang kuda ketika tubuh lelah, berada di pengaruh obat dan alkohol
  • Jangan menunggang kuda saat Anda lelah, sedang minum obat, atau di bawah pengaruh alkohol
  • Dilarang berjalan di belakang kuda agar tak terkena sepakan atau reaksi membahayakan dari kuda

Itulah informasi tentang risiko cedera olahraga berkuda. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.