Kapan Sebaiknya Anak Mulai Olahraga: Berikut Penjelasan Ahli
Kapan Sebaiknya Anak Mulai Olahraga (Gambar Mike Cox - Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pasti Kalian sudah kerap mendengar pepatah Latin Mens sana in corpore sano, bukan? Lewat pepatah ini, kita belajar kalau di dalam badan yang sehat (tentu) ada jiwa yang kuat.

Ayo, tanamkan perihal ini pula kepada anak Kalian semenjak dini, salah satunya dengan mengarahkan Kerutinan olahraga.

Kapan Sebaiknya Anak Mulai Olahraga

Kapan hendaknya kita mengenalkan berolahraga kepada anak?“ Semuda mungkin, secepat mungkin,” demikian kata dokter. Michael Triangto, SpKO, Direktur Slim& Health, Sport Therapy, di kliniknya di wilayah Jakarta Barat.

Dari mulai semenjak batita, anak telah dapat dikenalkan dengan berolahraga. Pasti saja, butuh dipilihkan tipe berolahraga yang cocok dengan kemampuannya saja.

“ Apa kemampuan seseorang anak( batita) di umur itu? Apakah lari, lempar, ataupun lompat? Kita liat perkembangannya dari waktu ke waktu, dari anak mulai berjalan tertatih, berjalan dengan baik, sampai dapat berlari. Nah, keahlian ini yang setelah itu kita kembangkan terus sehingga kegiatan fisik jadi bagian dari kehidupannya,” kata dokter. Michael.

Sehabis bisa melaksanakan hal-hal di atas, orang tua butuh memandang atensi anak.

“ Cek apakah anak menggemari berolahraga game ataupun berolahraga bukan game. Contoh berolahraga game itu bulu tangkis, basket, voli, tenis. Sebaliknya berolahraga bukan game misalnya atletik, renang, lempar cakram, lontar martil, serta sebagainya,” anjuran dokter. Michael.

Umumnya, pemilihan tipe berolahraga itu tidak cuma dilihat dari atensi anak, tetapi pula keahlian koordinasi yang dia miliki. Misalnya, buat bayi yang telah sanggup menangkap serta melontarkan bola, dapat diperkenalkan berolahraga basket. Sebaliknya anak yang pandai mengoper serta menendang bola dengan kokoh boleh diajarkan bermain sepak bola.

Coba Semua!

Sebab tujuannya semata-mata mengenalkan olahraga, ada baiknya anak diberi peluang mencoba seluruh tipe berolahraga. Tidak hanya menolong anak menciptakan minatnya,“ Ini pula dapat jadi metode supaya khasanah keahlian fisik balita terus menjadi berkembang serta luas( tidak terbatas, Red.),” terang dokter Michael.

Dokter kesehatan olahraga yang pula praktik di Rumah sakit Mitra Keluarga Kemayoran ini menarangkan, seseorang anak yang sedari kecil cuma diperkenalkan serta melaksanakan satu cabang berolahraga, keterampilannya dalam melaksanakan gerakan lain tentu jadi sangat terbatas.

Itu yang terkadang tidak dicermati para orang tua.

“ Saya sempat mengecek atlet tinju serta menyuruh ia bersepeda, ia tidak bisa! Ini dapat jadi contoh, jika dari kecil anak cuma diperkenalkan satu tipe berolahraga, hingga anak cenderung kesusahan melaksanakan gerakan berolahraga lain, sebab pattern di otak serta fisiknya telah tercipta kokoh,” tambah dokter. Michael.

Jangan Dipaksa!

Mentang-mentang anak senantiasa semangat kala diajak olahraga, Anda lantas memaksanya ikut kompetisi. Duh, latihan buat kompetisi itu beda sekali dengan latihan yang sekadar berolahraga buat bersenang- senang( rekreasi).

Ataupun, mentang- mentang anak senang olahraga, Kalian menaikkan jam latihannya, ataupun apalagi, memaksanya jadi atlet. Saat sebelum melaksanakan itu, amati dahulu keahlian anak. Yang ada, nanti anak jadi trauma ataupun luka sebab bobot latihannya sangat berat.

Kala dengan olahraga anak jadi lebih doyan makan ataupun sportivitasnya terus menjadi terbentuk, sepertinya itu telah lumayan. Soal Kalian yang mau anak jadi atlet, ada baiknya Kalian bertanya dahulu dengan pelatih khusus.

Serta, jika anak Kalian sulit diajak olahraga, jangan melabeli dia selaku anak pemalas. Sebab memanglah tidak semua anak terlahir dengan atensi berolahraga yang tinggi, kan.( Ester Sondang) 

Jadi setelah mengetahui kapan sebaiknya anak mulai olahraga, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!