Collabonation X Hadirkan Irama Pesisir Lewat Kolaborasi Iga Massardi, The Panturas, Lorjhu dan Putra Sriwijaya
Iga Massardi, The Panturas, Lorjhu dan Putra Sriwijaya saat konferensi pers (Ivan Two Putra/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Collabonation X kembali dengan edisi ketiga. Masih dipimpin Iga Massardi, kali ini gitaris Barasuara itu mengajak The Panturas, Lorjhu dan Putra Sriwijaya untuk berkolaborasi.

Iga mengatakan kolaborasi edisi kali ini memang ingin dibedakan dengan dua edisi sebelumnya. Melalui diskusi, tim memutuskan edisi ketiga dilakukan di luar ruangan dengan unsur alam Indonesia.

“Setelah dipikir-pikir, kita akhirnya pilih Pantai Anyer buat jadi lokasi syuting. Kita ingin bawa suasana pesisir di kolaborasi kali ini,” kata Iga Massardi dalam jumpa pers di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Desember.

Setelah Irama Pesisir dipilih jadi tajuk Collabonation X edisi ketiga, Iga Massardi memilih grup musik yang dianggap bisa mewakili nuansa pesisir tersebut, yaitu The Panturas, Lorjhu dan Putra Sriwijaya. Kolaborasi ini juga menghadirkan warna tradisi Indonesia.

“Kita mikir kayaknya seru nih kalau kita bawa unsur tradisional dari daerah asal Lorjhu di Madura. Ya akhirnya kita masukin tarian, macan-macanan dan instrumen saronen (alat musik dari Madura),” tutur Iga.

Meski kolaborasi ini menghadirkan banyak warna musik, setiap musisi dan grup tetap pada karakter musiknya masing-masing. The Panturas tetap pada musik rock selancar kontemporer, dan Lorjhu pada musik folk rock dengan musik etnik Madura.

Hadir dalam bentuk karya audio visual yang diunggah ke YouTube, para kolaborator dalam Irama Pesisir membawakan empat lagu, yaitu Can Macanan, dan Abhantal Ombak dari Lorjhu, serta Tipu Daya, dan Tafsir Mistik dari The Panturas.

Irama Pesisir juga menampilkan berbagai kesenian tradisional seperti tarian Can Macanan yang merupakan tarian dari Madura, serta tarian Hadrah yang merupakan tarian gabungan dari budaya Islam yang berasal dari Jawa Timur.