Film Fenomenal Home Alone Tayang Perdana dalam Memori Hari Ini, 10 November 1990
Cuplikan film Home Alone kala Kevin McCallister (Macaulay Culkin) berhadapan dengan dua perampok Harry Lime (Joe Pesci/kanan) dan Marv Murchins (Daniel Stern). (Imdb.com)

Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, 33 tahun yang lalu, 10 November 1990, film fenomenal bertema Natal Home Alone tayang perdana di Chicago, Amerika Serikat (AS). Film yang berkisah tentang aksi anak kecil yang menaklukkan perampok di rumahnya menjelang Natal.

Kehadiran Home Alone mampu merebut perhatian banyak orang. Film itu digadang-gadang sebagai salah satu film bertema Natal terbaik sepanjang masa. Sebelumnya, film Home Alone dianggap penuh muatan positif. Empunya film mencoba mengabadikan sikap anak kecil yang berani nan mandiri.

Perayaan Natal sudah seharusnya dirayakan dengan istimewa. Umat Nasrani di seantero dunia melanggengkan momen itu dengan penuh suka cita. Makan enak, tukar hadiah, dan yang terpenting menghabiskan waktu bersama keluarga.

Pelaku industri hiburan tak mau ketinggalan. Mereka ingin berpartisipasi untuk memberikan khalayak tontonan berkualitas. Itulah yang kemudian dilanggengkan sutradara Chris Columbus dan produser sekaligus penulis skenario, John Hughes.

Keduanya berkolaborasi untuk menganghasilkan proyek film berkualitas yang akan menemani keluarga dunia di penghujung tahun 1990. Home Alone, judulnya. Film itu digarap dengan penuh suka cita. Macaulay Culkin yang didaulat sebagai bintang memerankan anak kecil, Kevin McCallister.

Poster film Home Alone (1990). (Wikimedia Commons)

Film itu bercerita terkait keluarga Kevin yang ingin liburan Natal ke Paris, Prancis. Rencananya itu tampak menggiurkan. Seisi keluarga itu sibuk mempersiapkan rencana liburan. Namun, tidak dengan Kevin.

Ia tak suka dengan keluarganya yang menganggap Kevin anak kecil manja. Pun Kevin juga dianggap sebagai sosok yang nakal oleh ibunya. Ia pun dihukum. Setelahnya, Kevin berdoa supaya keluarganya lenyap.

Pucuk dicinta ulam tiba. Keluarga Kevin nyatanya sudah berangkat ke Paris dan melupakan Kevin. Namun, Kevin tak ambil pusing ia menjalani hari-hari menjelang Natal sendirian dan hidup mandiri bak orang dewasa.

Semuanya berubah ketika ada dua perampok yang ingin mencuri di rumahnya. Kevin tak ingin jadi korban. Ia pun mempersiapkan ragam perangkap yang membuat perampok jerah.

“Di tengah hiruk pikuk persiapan Natal di Paris, ibu, ayah, paman, bibi, kakak dan sepupunya sibuk dengan dunia mereka dunia orang dewasa yang mementingkan ego masing-masing. Kevin merasa sendiri. la selalu disalahkan. Ketika Kevin tidur di loteng karena dihukum ibunya membuat runyam karena rebutan pizza-- ia berdoa agar keluarganya lenyap dari muka bumi ini.”

Para pemeran anggota keluarga McCallister dalam film laris Home Alone yang pertama kali dirilis pada 10 November 1990. (People/Alamy)

“Ternyata, keesokan harinya keluarganya betul-betul lenyap. Tentu saja bukan karena doa Kevin dikabulkan, melainkan karena keluarga besar itu begitu terburu-buru untuk mengejar pesawat, Kevin tertinggal sendirian di loteng. Hari-hari pertama, Kevin malah mensyukuri keteledoran itu. Untuk sejenak, penulis skenario John Hughes mengajak penonton menjadi jujur pada diri sendiri,” terang Leila S. Chudori dalam tulisannya di Majalah Tempo berjudul Tentang Anak yang Diremehkan (1991).

Film Home Alone pun ditunggu-tunggu kehadirannya. Film itu digadang-gadang akan memberikan pengalaman yang menyenangkan. Apalagi, film itu dapat ditonton oleh anak-anak dengan rating harus bersama bimbingan orang tua.

Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Home Alone akhirnya tayang perdana di Chicago, AS pada 10 November 1990. Kehadiran film itu mendapatkan sambutan yang meriah. Banyak yang terpukau dengan aksi Kevin. Home Alone kemudian menjelma sebagai salah satu film natal terbaik sepanjang masa. Sekalipun tak sedikit pula yang melemparkan kritik karena ada bahasa kasar dan aksi kekerasan dalam film.

“Film ini berakhir dengan Kevin mendapatkan harapan terindahnya -- keluarganya muncul kembali. Bagaimanapun juga, Home Alone memiliki sisi manisnya. Home Alone diberi peringkat Parental Guidance (disarankan dengan bimbingan orang tua). Ada bahasa yang sedikit kasar, dan beberapa aksi fisik yang tidak boleh ditiru oleh seorang anak,” tulis Caryn James dalam laporannya di surat kabar The New York Times berjudul Holiday Black Comedy For Modern Children (1990).