Seberapa Penting Karbohidrat Bagi Tubuh? Ketahui 5 Faktanya
Ilustrasi sumber dan fungsi karbohidrat (Unsplash/Young Shih)

Bagikan:

JAKARTA – Banyak orang salah mengira bahwa karbohidrat itu berbahaya atau perlu dijauhi apalagi ketika menjalani diet. Lalu mengapa penderita diabetes, misalnya, tetap disarankan untuk mengganti dengan gula jagung. Hal tersebut secara singkat menggambarkan peran karbohidrat untuk tubuh.

Dilansir Medical News Today, Jumat, 29 Oktober, berikut fakta-fakta tentang seberapa pentingnya karbohidrat untuk tubuh kita.

1. Karbohidrat adalah jenis makronutrien

Jenis makronutrien antara lain karbohidrat, lemak, dan protein. Ketiganya berfungsi menyediakan energi bagi tubuh. Penting atau tidaknya, selalu dalam perdebatan karena ditentukan oleh faktor kesehatan seseorang sehingga diperlukan memilik jenis dari ketiga makronutrien sekaligus porsi yang tepat.

2. Karbohidrat dipecah menjadi glukosa untuk energi tubuh

Suplai energi tubuh berasal dari makronutrien, salah satunya karbohidrat, yang dipecah menjadi glukosa. Karbohidrat sendiri terdapat tiga jenis, antara lain pati, gula sederhana, dan serat makanan. Namun banyak yang keliru dan menganggap karbohidrat adalah makanan bertepung.

3. Karbohidrat ada dalam berbagai macam makanan

Keliru apabila jenis karbohidrat hanya merujuk roti, nasi, dan kentang saja. Karbohidrat ada dalam berbagai makanan, seperti dalam biji-bijian, kacang polong, susu, buah-buahan, dan sayuran. Untuk Anda yang sedang diet, sajian per porsi dari 5 jenis karbohidrat tersebut perlu diukur. Seperti 15 gram untuk biji-bijian, 17 gram kacang polong, 11 gram susu, 15 gram buah-buahan, dan 5 gram sayuran.

4. Karbohidrat penting sebab menyediakan vitamin B dan fitokimia

Memilih karbohidrat yang sehat itu penting dalam menu diet, sebab sebagai penyimpan makronutrien esensial seperti vitamin B dan fitokimia yang bermanfaat menangkal penyakit. Nah, karbohidrat yang perlu dihindari adalah asupan makanan bertepung.

5. Cara kerja karbohidrat sebagai penghasil energi

Setelah karbohidrat dipecah menjadi glukosa, kemudian mengalami serangkaian reaksi enzim dan menghasilkan substrat penghasil energi piruviat dan laktat dalam proses glikolisis.

Ketika kondisi metabolisme dan ketersediaan oksigen normal, piruvat adalah bahan utama untuk produksi energi di mitokondria sel. Tetapi ketika selama aktivitas fisik yang intens, misalnya ketika olahraga, asam laktat menjadi substrat utama yang digunakan tubuh untuk menyediakan energi bagi sel-sel otot.

Nah, ketika karbohidrat dibatasi atau sedang menjalani diet, produksi keton jadi lebih dominan untuk memenuhi kebutuhan energi. Tubuh jadi bergantung pada asam amino ketogenik dan asam lemak untuk dimetabolisme. Produksi keton terjadi di hati, tetapi molekul-molekulnya disirkulasikan ke otak, jantung, ginjal, dan otot untuk memasok energi.

Biasanya, orang-orang yang sedang dalam program menurunkan berat badan akan melakukan diet ketogenik. Terutama untuk menurunkan gula darah dan faktanya pembatasan lemak pada makanan yang dimakan mengarah pada kehilangan lemak tubuh lebih signifikan.

Sedangkan pada mereka yang mengalami resistensi insulin, pradiabetes, dan ketidakseimbangan hormon seperti PCOS, pembatasan karbohidrat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan metabolisme.

Artinya dari penjelasan tersebut, penting diperhatikan soal karbohidrat yang dikonsumsi serta ukuran setiap makan dan akumulasi makanan dalam satu hari supaya program yang direncanakan berjalan dengan baik dan menyehatkan.