PALEMBANG- Bagian tubuh wanita yang memiliki kelembapan tinggi adalah organ reproduksi atau miss V. Agar organ reproduksi wanita tetap sehat, maka perlu dijaga kebersihannya. Tidak cukup hanya melihat setiap kali mandi atau buang air kecil, merawat kebersihan dan kesehatan vagina perlu melakukan beberapa cara.
Vagina bukan hanya sebagai organ reproduksi, di area yang terdapat saraf ini juga menjadi bagian penting dalam keseimbangan tubuh. Jika ada masalah tertentu pada tubuh, vagina juga akan memberikan dan menentukan tertentu.
BACA JUGA:
Misal, tingkat stres yang terjadi atau pH organ tidak seimbang dengan perubahan hormon, depresi, maupun mengalami stres. Itu artinya merawat dan menjaga kesehatan vagina penting.
Sudah tahu apa saja yang perlu dilakukan? Ikuti tips berikut.
Rutin membersihkan
Setiap kali setelah buang air kecil dan buang air besar, vagina perlu dibasuh dengan air bersih. Mensucikannya untuk memerlukan berbagai produk, bahkan perlu meminimalkan pemakaian sabun khusus maupun sabun mandi pada vagina.
Ketika membasuhnya, arahkan air dari vagina menuju anus. Arah tersebut wajib dilakukan untuk menghindari infeksi bakteri dari anus. Setelah membasuhnya, keringkan dengan handuk atau tisu.
Perhatikan keseimbangan pH alami
Tingkat pH atau tingkat normal pada vagina antara 3,8 sampai 4,5. Yang perlu diketahui, produk berupa sabun dengan pengharum dan antiseptik dapat membuat pH alami vagina tidak seimbang. Itu artinya, terlalu sering menggunakannya bisa meningkatkan risiko hingga infeksi.
Sering mengganti pembalut saat menstruasi
Anda mengenakan pembalut, menstrual cup atau tampon saat menstruasi? Karena siklus bulanan memengaruhi tingkat hormon pada tubuh wanita, maka besar pengaruhnya pada kelembapan vagina. Jika mengenakan pembalut, kondisi tertutup dan lebih lembab dari biasanya.
Maka, saat menstruasi dan mengenakan pembalut perlu memastikan kelembapan daerah intim wanita. setidaknya, ganti pembalut saat terasa basah atau maksimal menggantinya 6 jam sekali. Saat ganti pembalut, boleh menggunakan sabun yang berbahan lembut dan tanpa pewangi.
seks aman
Seks adalah kebutuhan, bagi yang berpasangan, lakukan seks aman! mulai dari pose bercinta, wajib mengenakan pengaman atau kondom untuk meminimalkan risiko tertular penyakit seksual.
Pakailah kontrasepsi yang aman dan tidak membuat infeksi, seperti memakai kondom berpelumas.
Penting juga memperhatikan komposisi pelumas atau lubricant. Menurut ahli, pelumas paling aman yang bahan utamanya air. Hindari yang mengandung petroleum dan gliserin karena membuat kondom mudah robek.
Memakai bahan celana dalam yang tepat
Celana dalam dengan bahan nylon tidak sempurna menyerap keringat. Efeknya, bagian intim terasa lembab dan tidak nyaman. Paling tepat pilih celana dalam berbahan katun, seratnya memberi sirkulasi udara lebih baik.
Celana dalam berbahan katun juga menyerap keringat sehingga memperkecil kesempatan bakteri berkembang biak. Selain memilih bahan yang tepat, cuci pakaian dalam dengan rutin. Rajin ganti setidaknya 6 jam sekali atau saat terasa sudah lembab.
Memotong bulu kemaluan
Tepat pada pada bagian vulva pada wanita yang sudah menstruasi akan tumbuh bulu. Bulu tersebut banyak fungsinya, termasuk melindungi vagina dari gesekan, bakteri, kotoran dan keringat berlebihan.
Namun, bulu kemaluan perlu dicukur agar kelebatannya tidak mengganggu keseimbangan pH dan mengakibatkan infeksi.
Selain menjaga kebersihan dan kesehatan vagina, catat siklus menstruasi. Mengapa mencatat siklus menstruasi penting? Pencatatan ini bermanfaat untuk mengetahui siklus normal atau tidak.
Jika mengalami siklus yang tidak teratur dan merasakan sakit tak tertahankan ketika datang bulan, segeralah periksakan atau konsultasikan pada dokter spesialis kandungan.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI dengan judul Dicuci Saja Tidak Cukup, Tips Mulai Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Reproduksi Wanita . Ini Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .