Tukul Arwana Alami Pendarahan di Otak, Kenali Tanda-Tandanya
Ilustrasi (Robina Meeijer/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Pelawak senior Tukul Arwana masih menjalani perawatan intensif di RS Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur, sejak Rabu, 22 September. Tukul Arwana dikabarkan terserang pendarahan di otak. Kepada VOI, Jumat, 24 September dr. Anita Larasati Priyono menjelaskan tanda-tanda seseorang mengalami pendarahan di otak.

Tanda-tanda pertama yang bisa dirasakan yaitu sakit kepala berkepanjangan. Seperti yang diberitakan, Tukul Arwana juga merasakan sakit kepala hebat sebelum akhirnya tidak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit. Sakit kepala disebabkan karena volume darah akibat pendarahan menekan jaringan otak sehingga menimbulkan nyeri. 

“Kalau untuk pendarahan otak sendiri tanda2 yang lumayan prominan (adalah) sakit kepala. Kalau ada pendarahan mau gak mau jumlah darah dalam otak meningkat karena ada darah yang masuk mengisi jaringan otak, otak ada di tulang kepala, jika volumenya itu naik pasti akan terjadi peningkatan”

Agar lebih mudah dipahami, dr. Anita menganalogikan kejadian ini seperti pengisian air dalam sebuah wadah. Jika air terus diisi, maka wadah akan penuh dan menimbulkan peningkatan. Seperti halnya manusia, rasa sakit terjadi karena tekanan yang meningkat. Selain sakit kepala, pasien juga bisa mengalami muntah-muntah tanpa didahului rasa mual.

Orang yang terkena pendarahan otak harus ditangani segera. Tujuannya adalah untuk mencegah kerusakan jaringan otak beredar lebih luas.  

“Kalau lama tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi maka semakin luas jaringan otak yang mengalami kerusakan padahal sel otak itu, jenis sel yang sulit melakukan regenerasi.” Ujar dr. Anita.

Sedangkan untuk penanganan, dr. Anita menyarankan pasien harus dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas penangan stroke, ct scan, MRI, dan dokter spesialis syaraf. Jika di rumah sakit, pasien akan mendapatkan penangan pertama terapi oksigen dan pemasangan infus. Tujuannya untuk memasukkan cairan infus dan obat-obatan melalui darah agar efisien. 

Jika pasien koma atau hilang kesadaran, pasien harus dipasang alat bantu nafas karena tidak jarang pasien dengan pendarahan otak mengalami depresi nafas. Jika pasien sudah aman, ia akan diperiksa melalui MRI untuk dilihat penyebab stroke, apa terjadi karena penyumbatan atau pendarahan di pembuluh darah otak. Lalu, untuk mengetahui seberapa luas dan parah kerusakan otak terjadi.

“Jika luas prognosisnya, maka akan semakin jelek kondisinya. Kalau lokasi kerusakan di tempat yang mengatur motorik seperti tangan, kaki bisa lumpuh,  di satu sisi tubuh. kemudian kalau tempatnya yang mengatur syaraf wajah, maka bisa mencong atau pelo. Atau pasien yang koma, itu bagian yang rusak bagian kesadaran. (Pasien) yang meninggal, karena kerusakannya luas.” terang dr. Anita.

Otak merupakan prosesor tubuh manusia. Jika kerusakan terjadi pada otak, maka tubuh akan lumpuh. 

“Otak itu kan kayak CPU, kalau rusaknya hampir seluruh jaringan, cpu nya gak jalan, prosesornya gak jalan, manusia juga gak bisa menjalankan fungsinya.” tutup dr. Anita.