Tren Gaya Hidup di 2025, Ramah Lingkungan hingga Penggunaan AI dalam Keseharian

Gaya hidup manusia juga disebuut mengalami transformasi besar, salah satunya tren penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari.

Inilah beberapa tren gaya hidup manusia di tahun 2025, dikutip dari Hindustian Times.

1. Penggunaan AI dalam keseharian

AI diprediksi akan menjadi bagian penting dari kehidupan manusia di tahun 2025 ini. AI aan mengubah cara manusia berkerja, berkomunikasi, bahkan berinteraksi dengan dunia sekitar.

Penggunaan AI yang semakin berkembang akan memberikan kenyamanan dan efisiensi dalam banyak aspek kehidupan manusia, dari pekerjaan atau aktivitas biasa sehari-hari. Salah satunya seperti asisten digital berbasis AI seperti Siri, yang akan semakin canggih.

Asisten AI di tahun 2025 ini tidak hanya membantu mengatur jadwal atau memberikan informasi, tetapi juga akan lebih personal dan proaktif pada penggunanya. Teknologi ini dapat mengingat preferensi pengguna, merencanakan perjalanan, membantu mengelola kesehatan, dan lainnya yang memudahkan hidup manusia.

2. Gaya hidup ramah lingkungan

Pada tahun 2025, kesadaran akan perubahan iklim dan keberlanjutan akan semakin meningkat. Diprediksi akan lebih banyak orang yang mengadopsi gaya hidup lebih ramah lingkungan, dari penggunaan energi, makanan yang dikonsumsi, akomodasi yang digunakan, yang membantu mengurangi dampak negatif bagi bumi.

Energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidroelektrik jua akan semakin dominan penggunaannya di tahun ini untuk menggantikan bahan bakar fosil. Rumah dan bangunan akan juga semakin mengadopsi teknologi hemat energi, seperti panel surya dan smart home systems.

3. Gaya pakaian berkelanjutan

Berkelanjutan atau sustainable juga akan diterapkan manusia dalam gaya pakaian. Fesyen berkelanjutan akan menjadi tren besar di tahun 2025 dengan semakin banyak merek yang menggunakan bahan ramah lingkungan, dan menerapkan proses produksi yang minim dampak negatif terhadap lingkungan.

Barang-barang fashion yang diproduksi juga akan mengusung konsep circular economy atau ekonomi sirkular, di mana bisa diperbaiki kembali atau didaur ulang. Pakaian yang dapat didaur ulang atau diperbaiki akan menjadi pilihan utama manusia di tahun 2025, dan menghindari produk fast fashion.