Sempat Jadi Tren di TikTok, Apa itu <i>Orange Peel Theory</i>?
Ilustrasi (Foto: Pixabay/vampy24)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Beberapa waktu belakangan, FYP TikTok diramaikan dengan konten tentang orange peel theory. Konten ini memperlihatkan seorang perempuan yang meminta tolong pasangannya untuk mengupaskan jeruk. Lantas, apa itu orange peel theory? Apa hubungan orange peel theory dengan healthy relationship? Mari simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Apa itu Orange Peel Theory?

Bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia, orange peel theory berarti teori menugpas jeruk. Akan tetapi arti harfiah tersebut berbeda jauh dengan makna dari tren video orange peel theory yang sempat menjadi tren di TikTok.

Orange peel theory sama sekali tidak ada hubungannya dengan teknik atau metode mengupas kulit jeruk.

Berdasarkan penggunaannya di TikTok, orange peel theory diartikan sebagai sebuah tes untuk menilai rasa cinta pasangan.

Tak hanya itu, orange peel theory juga menjadi alat tes untuk menilai kesehatan hubungan yang dimiliki seseorang dengan pasangannya.

Dalam orange peel theory, penilaian kualitas hubungan dilakukan dengan meminta pasangan untuk mengupas jeruk.

Perlu Anda ketahui, dalam orange peel theory, mengupas jeruk diasumsikan sebagai tindakan yang sederhana.

Menyadur laman Independent, tes ini mempunyai asumsi dasar, jika pasangan mempunyai rasa cinta yang kuaat, mereka akan bersedia melakukan tugas-tugas sederhana atau ringan untuk Anda, meski Anda sebenarnya mampu melakukan sendiri.

Dalam operasi tes orange peel theory, respon ketersediaan pasangan untuk melakukan hal sederhana seperti mengupas kulit jeruk, bisa jadi indikator untuk menilai rasa cinta.

Bila pasangan mau mengupaskan jeruk untuk Anda, yang mana itu adalah pekerjaan sederhana, berarti dia mempunyai rasa cinta yang kuat terhadap Anda.

Sebaliknya, bila pasangan tidak mau mengupaskan jeruk, makaAda dan pasangan dianggap memiliki hubungan yang kurang sehat.

Respons kesediaan megupas kulit jeruk dalam terori ini digunakan untuk menilai apakah pasangan siap melakukan sesuai, meski itu hal sederhana, semata-mata untuk membuat Anda menjadi lebih bahagia.

Hubungan Orange Peel Theory dengan Healthy Relationship

Salah satu tanda hubungan yang sehat adalah munculnya kesadaran untuk saling membantu satu sama lain. Inilah yang ditekankan dalam orange peel theory.

Respon yang dihasilkan bisa menunjukkan seberapa tanggap pasangan untuk membantu Anda.

Kendati demikian, orange peel theory tidak bisa digeneralisasi. Pasalnya, rasa cinta dan kualitas hubungan asmara bersifat kompleks.

Terkait hal ini, ada beberapa ciri yang menunjukkan seberapa sehat hubungan tersebut, antara lain:

  • Saling terbuka: saling terbuka erat kaitanya dengan kejujuran. Anda bisa terbuka dengan pasangan soal perasaan, pekerjaan, kegagalan, dan keuangan. Dengarkan pendapat pasangan tanpa menghakimi.
  • Menghormati privasi: kendati terbuka itu penting, Anda tetap harus menghormati privasi pasangan. Selain itu, Anda juga tidak boleh mengatur kehidupan pasangan agar tidak merasa dibatasi ruang geraknya.
  • Saling percaya: rasa saling percaya bisa muncul karena ada kejujuran, keamanan, dan kenyamanan. Perasaan ini akan muncul ketika pasangan punya perilaku baik dan bisa diandalkan dalam suka maupun duka.
  • Menciptakan momen yang menyenangkan: hubungan yang sehat biasanya berfokus pada apa yang sedang dijalani. Anda tidak perlu membandingan hubungan dengan pasangan lainnya. Lebih baik, ciptakan momen menyenangkan untuk menghilangan kegelisahan dan meredakan stres.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa orange peel theory tidak perlu dianggap serius. Pasangan yang tidak mau membantu mengupas jeruk bukan berarti tidak mempunyai rasa cinta yang kuat kepada Anda.

Demikian informasi tentang apa itu orange peel theory. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.