Apa itu Mujahir dalam Islam? Berikut Pengertian, Ciri, Beserta Dampaknya
Ilustrasi (Foto: Pixabay/Sammy-Sander)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Apa itu mujahir dalam Islam? Mujahir merupakan salah satu perbuatan tercela yang masuk dalam dosa besar.

Seorang muslim wajib menghindari sifat mujahir karena bisa merugikan diri sendiri dan orang lain, baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam sebuah hadis yang berasal dari Abu Hurairah, R.A, Rasulullah SAW bersabda:

كل أُمتي مُعَافًى إلا المُجاهرين …

Artinya: “Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin.” (Hadis Riwayat Imam Al Bukhari dan Muslim).

Untuk lebih jelasnya, simak informasi tentang apa itu mujahir dalam islam beserta ciri dan dampaknya dalam ulasan berikut ini.

Apa itu Mujahir dalam Islam?

Pengertian mujahir dalam Islam adalah perbuatan maksiat yang diumumkan dengan perasaan bangga. Penjelasan ini terdapat dalam buku Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 4 karangan Syaihkh Salim bin Ied Al Hilali.

Seorang yang berbuat mujahir disebut dengan mujahirin. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dijelaskan bahwa mujahirin merupakan orang-orang yang melakukan maksiat, kemudian ia memberitahukannya kepada orang lain. Mereka dianggap secara terang-terangan berbuat dosa.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mujahir sama halnya dengan membuka aib sendiri dan merasa bangga atasnya.

Apa Ciri-Ciri Mujahir dalam Islam?

Seorang yang melakukan perbuatan mujahir dapat dikenali lewat ciri-ciri berikut ini:

  • Melakukan perbuatan maksiat secara terang-terangan di hadapan orang lain.
  • Menganggap remeh dosa yang sudah dilakukan
  • Menceritakan perbuatan maksiatnya kepada khalayak umum.

Terang-terangan berbuat dosa atau membuka aib sendiri mengandung sikap penentangan dan meremehkan keagungan Allah SWT.

Di dalam sikap terang-terangan soal perbuatan dosa terdapat lima kejahatan sekaligus. Pertama adalah dosa yang sudah dilakukan. Kedua, menyebut perbuatan dosa padahal Allah telah menutupinya.

Ketiga, menyia-nyiakan tabir atau pelindung yang diberikan Allah SWT. Keempat, menggerakkan keinginan untuk berbuat maksiat kepada orangyang dia perlihatkan, kelima, menanamkan keinginan berbuat maksiat kepada orang lain dan menggiringnya untuk melakukan kejahatan tersebut.

Apa Dampak Perbuatan Mujahir?

Dalam buku Kiat Membersihkan Hati dari Kotoran dan Maksiat karya Ibn Qayyim al Jauzah disebutkan bahwa perilaku mujahir bisa mendatangkan kerugian bagi manusia di dunia maupun di akhirat.

Adapun dampak dari perbuatan mujahir, antara lain:

  • Dimatikannya hati mujahirin: Dampak perbuatan mujahir yang paling mengkhawatirkan adalah dimatikannya hati sehingga tidak ada keinginan untuk bertobat. Salah satu tanda hati yang mati adalah bertobat kepada Allah, namun tobatnya hanya sebatas di lisan sebab hati telah terikat kepada perbuatan maksiat.
  • Merusak akal sehat: Perbuatan maksiat bisa merusak akal seorang Muslim. Dalam Islam, akal merupakan cahaya, sedangkan maksiat bersifat memadamkan cahaya. Bila seorang bangga berbuat dosa, maka akalnya pasti sudah tertutup dengan maksiat.
  • Mendapat sial: Dampak perbuatan mujahir yang berikutnya adalah mendapat kehinaan dan kesialan selama di dunia. Seorang yang sudah hina di hadapan Allah, maka ttidak ada lagi hal yang bisa memuliakannya.
  • Mendapat laknat dari Allah: Seorang yang terang-terangan berbuat maksiat artinya sudah memandang remeh dosa. Ini merupakan tanda kebinasaan. Pasalnya, semakin remeh dosa dalam pandangan seorang hamba, semakin besar dosa tersebut menurut pandangan Allah. Perilaku mujahir juga termasuk ciri orang takabur yang dapat mendatangkan laknat Allah.

Demikian informasi tentang apa itu mujahir dalam Islam. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.