5 Cara Membangun Rasa Percaya Diri bagi Anak yang Pemalu
Ilustrasi cara membangun rasa percaya diri anak pemalu (Freepik/master1305)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Pada saat rumah sedang ramai dikunjungi tamu, bagi anak pemalu, ia lebih memilih mengurung diri di kamar. Mereka menghindari terlibat dalam perbincangan di ruang tamu. Ini karena mereka belum lihai dalam keterampilan sosialisasi. Oleh sebab itu, mereka dijuluki anak pemalu. Menurut ahli konseling dan psikoterapis Maggie C. Vaughan, LMFT., Ph.D., anak-anak memiliki cara bersosialisasi berbeda-beda. Bagi anak pemalu, mereka melakukan cara yang berbeda pula.

Misalnya anak-anak terhubung secara sosial dengan media sosial yang tidak selalu bisa diwujudkan dalam kehidupan nyata. Jelas Vaughan lebih mendalam, apapun yang tidak kita lakukan secara teratur menyebabkan kecemasan.

Jadi semakin sedikit anak-anak bertatap muka dalam kaitannya hubungan sosial, mereka semakin cemas dan malu bertemu langsung baik dengan teman sebaya atau saudara dan keluarga. Bukan berarti mereka tidak memiliki kemampuan, hanya kurang latihan saja. Untuk membantu anak-anak percaya diri, berikut saran Vaughan yang perlu dilakukan orang tua.

cara membangun rasa percaya diri anak pemalu
Ilustrasi cara membangun rasa percaya diri anak pemalu (Freepik)

1. Libatkan anak dalam pekerjaan rumah

Mintalah anak Anda bertanggung jawab atas satu atau dua pekerjaan rumah. Ini akan membantu menjaga keluarga bertahan dan menekankan peran penting masing-masing. Anak-anak mendapat manfaat dari pencapaian atas tugasnya. Mereka juga akan merasa berharga karena berperan dalam keluarga.

2. Memberi ruang ungkapkan ide dan gagasan

Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan menunjukkan bahwa Anda menghargai ide dan gagasan mereka. Melansir mbgRelationship, Selasa, 9 April, Vaughan mengatakan, cobalah sebanyak mungkin melibatkan anak dalam pengambilan keputusan keluarga. Dengan begitu anak-anak semakin percaya sudut pandang mereka penting dan cenderung akan terus angkat bicara.

3. Apresiasi keunikan anak Anda

Perbedaan sering kali menimbulkan kecemasan pada anak-anak. Namun jika diapresiasi dan diberi perhatian, hal itu bisa menjadi sumber kebanggaan. Daripada menjelaskan perbedaan, doronglah anak untuk berbagi dengan Anda dan tunjukkan bahwa Anda bangga dengan bakat, sifat, dan minat mereka.

4. Mendorong kemandirian

Anak-anak semakin percaya diri akan kemampuannya saat mereka lebih mandiri. Jadi dorong mereka untuk mencoba pengalaman baru sesuai dengan perkembangannya. Contohnya, memesan makanan sendiri di restoran, menyiapkan makanan sederhana, atau mengerjakan pekerjaan rumah secara mandiri.

5. Hadiahi upayanya termasuk kegagalannya

Capaian dan kegagalan menandai proses yang dilakoni anak-anak. Anak-anak yang orang tuanya menekankan kerja keras dibanding hasil secara spesifik, akan merasakan kenikmatan lebih besar dalam upaya dan ketahanan mereka ketika upayanya tidak membuahkan hasil. Sedangkan orang tua yang hanya berorientasi pada hasil, sering kali membuat anak-anak takut mengambil tugas-tugas sulit karena takut mengecewakan.

Itulah kelima cara meningkatkan percaya diri bagi anak-anak pemalu. Dengan rasa percaya diri yang cukup, keterampilan sosial mereka akan meningkat. Tentu saja dengan pengawasan,  pengajaran, dan dampingan dari orang tuanya.