Tanda-Tanda Peringatan Henti Jantung yang Perlu Diwaspadai
Ilustrasi gejala henti jantung (Foto: Pixabay/Tumisu)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Henti jantung berbeda dengan serangan jantung. Henti jantung (cardiac arrest) merupakan sebuah kondisi dimana fungsi jantung, pernapasan dan respons jantung berhenti secara tiba-tiba. Henti jantung sering kali terjadi secara mendadak. Akan tetapi, tanda-tanda peringatan henti jantung biasanya muncul dalam waktu 24 jam sebelum kejadian.

Nah, dalam artikel ini, VOI telah merangkum sejumlah informasi tentang tanda-tanda peringatan henti jantung yang harus diwaspadai. Yuk, baca ulasan selengkapnya berikut ini.

Tanda-Tanda Peringatan Henti Jantung

Menyadur AI-Care, Selasa, 12 Maret 2024, tanda-tanda peringatan henti jantung yang bisa dikenali antara lain:

  • Jantung berdegup kencang
  • Sesak napas
  • Nyeri dada (angina)
  • Badan terasa lemas
  • Pingsan atau tidak sadar
  • Tidak bernapas
  • Denyut nadi tidak teraba

Pada sebagian orang, gejala henti jantung mendadak juga dapat diawali dengan rasa tidak nyaman di ulu hati.

Mengutip Healthline, sebagian orang yang mengalami henti jantung mendadak merasakan tanda-tanda peringatan 24 jam sebelum kejadian.

Sementara itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa tanda peringatan henti jantung bisa bervariasi tergantung jenis kelamin seseorang.

Berdasarkan riset yang diterbitkan di Lancet Digital Health Friday, sebagian besar wanita mengalami gejala sesak napas sebelum jantungnya berhenti secara tiba-tiba. Pada pria, gejala henti jantung yang sering muncul adalah nyeri dada yang disertai kesulitan bernapas dan berkeringat.

Senior elektrofsiologi jantung dan direktur di Center for Cardiac Arrest Prevention di Smidt Heart Institute Sumeet S. Cugh menyampaikan bahwa jika pria mengalami nyeri dada yang tiba-tiba tidak terduga, risiko henti jantung mendadak dua kali lipat lebih tinggi.

Sementara, wanita yang mengalami sesak napas secara tiba-tiba dan tidak terduga, ia memiliki peluang tiga kali lebih besar untuk mengalami henti jantung.

Penyebab Henti Jantung

Mengutip laman Mayo Clinic, penyebab umum dari henti jantung adalah adanya irama jantung yang tidak beraturan (aritmia) yang terjadi ketika sistem kelistrikan jantung tidak dapat bekerja dengan benar.

Masalah kelistrikan tersebut bisa diakibatkan oleh berbagai kondisi kesehatan, di antaranya:

  • Penyakit arteri coroner
  • Serangan jantung
  • Kardiomiopati
  • Penyakit katup jantung
  • Penyakit jantung bawaan
  • Masalah kelistrikan dalam jantung

Dalam beberapa kasus, henti jantung mendadak terjadi karena adanya masalah kelistrikan bawaan yang dikenal dengan irama jantung abnormal. Biasanya kondisi ini dialami oleh orang yang menderita sindrom brugada atau long QT.

Penanganan Henti Jantung

Henti jantung mendadak merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani segera. Bila Anda mengetahui ada orang yang mengalami henti jantung maka sebaiknya hubungi petugas medis darurat untuk dilakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) atau kejut listrik selama penanganan.

Bila pasien berhasil di selamatkan, dokter akan menggali penyebab henti jantung melalui serangkaian tes seperti elektrokardiogram (EKG), pemeriksaan darah, atau tes pencitraan. Setelah diketahui penyebab henti jantung, dokter akan merekomendasikan penanganan yang sesuai.

Beberapa jenis penanganan yang dapat diberikan antara lain obat-obatan, angioplasti koroner untuk melancarkan sumbatan dan pemasangan defribilator, hingga operasi jantung.

Demikian informasi tentang tanda-tanda peringatan henti jantung. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.