7 Pola Hubungan Cinta yang Ditunjukkan Kepribadian Narsistik
Ilustrasi pola hubungan cinta kepribadian narsistik (Freepik/stockking)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Menjalin hubungan bersama seorang dengan kepribadian narsistik, tentu tak mudah. Tetapi seseorang yang menunjukkan kecenderungan narsistik, mungkin hal umum. Ini mungkin membutuhkan strategi membangun hubungan sehat. Namun sebelumnya, penting mengenali pola hubungan cinta yang ditunjukkan kepribadian narsistik seperti dalam penjelasan di bawah ini.

1. Mementingkan diri sendiri

Dua orang berpasangan, berbagi peran dan saling menghormati. Tetapi pola hubungan cinta yang cederung ditunjukkan pribadi narsistik sungguh berbeda. Mereka mungkin percaya bahwa dirinya unik dan unggul sehingga kurang berempati dan fokus pada diri sendiri.

2. Merasa berhak diperlakukan dengan baik tetapi tidak sebaliknya

Dalam hubungan cinta, menjalankan peran secara timbal-balik penting dilakukan. Namun bagi Anda yang menjalin kisah cinta dengan pribadi yang narsistik, mungkin membutuhkan kesabaran ekstra. Pasalnya, orang dengan kepribadian narsistik cenderung merasa berhak diperlakukan dengan baik, tetapi tidak sebaliknya.

pola hubungan cinta kepribadian narsistik
Ilustrasi pola hubungan cinta kepribadian narsistik (Freepik/v.ivash)

3. Mengeksploitasi tanpa rasa bersalah

Kurangnya rasa empati, secara ilmiah dianggap sebagai salah satu ciri khas gangguan kepribadian narsistik, dilansir Better Health, Rabu, 6 Maret. Ini karena orang dengan kecenderungan narsistik tidak mudah mengidentifikasi dan berempati terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung memperlakukan orang lain sebagai objek, bukan manusia. Misalnya, pasangan yang mengambil keuntungan dari orang tercintanya.

4. Love bombing

Sebutan love bombing kian populer belakangan ini. Bom cinta digambarkan sebagai manipulasi romantis. Orang dengan kepribadian narsistik, mungkin membombardir pasangannya dengan kasih sayang untuk mendapatkan cinta dan kepercayaan. Tandanya, selalu mengatakan hal yang benar, hubungan terasa sempurna tetapi tidak realistis, mudah mengatakan “aku cinta kamu”, selalu ingin jadi pahlawan, namun memperlakukan orang lain dengan buruk.

5. Memberi pujian untuk mengimbangi dampak buruk yang dilakukan

Sebuah pernyataan atau ungkapan perlu diberikan dengan cara dan bahasa yang tepat. Tetapi kalau pasangan berkepribadian narsistik, cenderung memberi kalimat positif untuk mengimbangi dampak buruk yang dilakukan. Misalnya kalimat “kamu terlalu baik untukku” atau “kamu pantas mendapatkan yang lebih baik”. Kalimat ini sering diungkapkan pada momen-momen tidak tepat. Seperti saat seseorang terpuruk atau penolakan.

6. Mencari simpati melalui kerentanan

Begitu orang berkepribadian narsistik berkomitmen dengan pasangannya dalam hubungan cinta, mereka mungkin perlahan akan merusak harga diri dan kepercayaan dirinya. Kemudian mulai bercerita tentang kehidupannya yang menyakitkan, traumatis, dan mereka selalu menjadi korbannya.

Mereka menunjukkan diri dalam posisi rentan untuk memperkuat kepercayaan pasangannya. Jika pasangannya berempati, artinya berkesempatan memperbaiki rasa sakit hati yang mereka rasakan dan menjebak pasangannya dalam tugas yang sulit.

7. Mengalihkan tanggung jawab

Orang yang menunjukkan sifat narsistik mungkin berpendapat tidak ada yang salah dari dirinya. Entah perilakunya atau sesuatu yang menimpanya, mereka tidak pernah mengakui kesalahannya. Mereka juga mengalihkan tanggung jawab dan melempar pada pasangannya.

Itulah ketujuh pola hubungan cinta yang ditunjukkan kepribadian narsistik. Lantas apa yang harus dilakukan jika Anda berkomitmen dengan kepribadian ini? Berbicara dengan seseorang yang dekat atau sahabat dan psikolog klinis dapat membantu Anda.