Kucing Ternyata Memahami Perubahan Musim, Begini 5 Cara Anabul Beradaptasi
Ilustrasi cara kucing beradaptasi dengan perubahan musim (Freepik/vecstock)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Bagi manusia, pergantian musim membutuhkan strategi untuk beradaptasi. Seperti saat musim kemarau memakai baju yang tipis namun nyaman dan saat musim berganti, pakaian hangat jadi teman dekat. Pun begitu dengan hewan berbulu seperti kucing. Mereka juga bisa merasakan perubahan musim dan beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Perlu dipahami, kucing adalah makhluk yang sensitif. Indra mereka jauh lebih sensitive ketimbang manusia. Saat musim bergantu, suhu, warna, tingkat kelembapan, bahkan intensitas cahaya yang berubah, mereka beradaptasi dengan hal tersebut. Terlepas dari kucing domestik atau kucing stray, mereka mengalami perubahan perilaku dan fisik sebagai respons terhadap transisi musim.

Kucing akan lebih aktif pada musim yang mereka anggap nyaman. Ketika suhu pas, kalau di kawasan tropis, adalah musim kemarau. Mereka akan berguling-guling senang ketika terpapar matahari pagi. Berbeda ketika musim hujan, mereka akan lebih sering lesu dan sesekali berkeliaran di dalam ruangan. Melansir PetKeen, Rabu, 28 Februari, perubahan perilaku mendadak mungkin menandakan peralihan musim sudah dekat. Seperti kucing jadi mudah marah walau biasanya mereka tenang. Mereka juga lebih suka bersembunyi ke tempat aman atau lebih suka tinggal di dalam atau luar ruangan lebih dari biasanya.

cara kucing beradaptasi dengan perubahan musim
Ilustrasi cara kucing beradaptasi dengan perubahan musim (Freepik/wirestock)

Perlu diingat, tidak semua kucing sama. Respons setiap kucing pada perubahan musim mungkin berbeda. Sebagai pemilik kucing, penting mengenal karakter dan perilaku kucing Anda di rumah. Ini dapat membantu mengidentifikasi apa yang dibutuhkan kucing Anda selama perubahan ini sepanjang tahun.

1. Perubahan nasfu makan

Pada musim yang mana suhu lebih rendah, kucing cenderung lebih banyak makan. Tetapi mereka akan sedikit makan selama peralihan, termasuk dari musim dingin ke musim semi. Perubahan dalam kebiasaan makan kucing Anda juga bisa berarti berat badannya bertambah atau berkurang dengan cepat selama masa transisi ini.

2. Gangguan afektif musiman

Gangguan afektif musiman juga mungkin dialami kucing, seperti yang dialami manusia ketika musim bersuhu rendah atau siang hari semakin pendek. Kucing yang mengalami gangguan afektif musiman, menunjukkan tanda-tanda seperti kurang berenergi atau kelelahan, perubahan drastis pada aktivitas aktifnya, dan gelisah pada malam hari.

Untuk mengatasi gejala ini, berikan kesempatan kucing berjemur pada pagi atau siang hari. Atau pindahkan tempat tidur kucing dekat jendela dan dorong kucing menghabiskan waktu di luar. Ajak mereka bermain dan tetap jaga pola makan sehat serta seimbang.

cara kucing beradaptasi dengan perubahan musim
Ilustrasi cara kucing beradaptasi dengan perubahan musim (Freepik)

3. Perubahan fisik

Selain perubahan perilaku, kucing juga mengalami perubahan fisik pada peralihan musim. Ini adalah cara kucing beradaptasi dengan perubahan lingkungannya. Paling menonjol, perubahan bulunya untuk menyesuaikan dengan suhu sekitar.

4. Perubahan bulu

Kucing berganti bulu sekitar dua kali setahun. Bulu lama kucing akan rontok, kemudian tumbuh bulu baru. Perubahan ini juga dipengaruhi peralihan musim. Selama peralihan musim panas ke musim gugur, mereka bergantu bulu untuk memberi ruang bagi bulu tebal yang menghangatkan selama bulan-bulan dingin.

Sebaliknya, bulu tebal akan rontok dan menipis selama musim panas dan peralihan dari musim dingin ke musim semi. Karena kucing adalah makhluk mandiri, mereka biasanya mengurus sendiri bulu-bulunya.

Namun sebagai ‘orang tua’ kucing, disarankan menyisir bulu anabul dengan lembut selama proses kerontokan untuk mendapatkan bulu yang indah dan sehat serta untuk memfasilitasi pertumbuhan bulu baru mereka. Selama proses pelepasan bulu ini, kucing Anda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan asam amino, asam lemak omega, dan bahkan vitamin B.

5. Gatal-gatal dan jamur

Akibat perubahan kualitas udara dan kelembapan lingkungan, kucing mungkin rentan terhadap iritasi kulit. Ini juga membuat bulu rontok dan jamuran atau scabbies. Jika Anda melihat adanya iritasi kulit, pengelupasan, atau rasa gatal yang berlebihan pada kucing Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan rekomendasi.

Itulah cara kucing beradaptasi terhadap perubahan musim. Sebagai makhluk yang sensitif, perubahan mencakup berbagai perilaku, fisik, dan suasana hati. Maka sebagai pecinta kucing, penting untuk memperhatikan kebutuhan dan mencukupi perawatan mereka selama peralihan musim.