Menurut Penelitian, Rutin Hubungan Seksual Bisa Pererat Ikatan Emosional antar Kamu dan Pasangan
Ilustrasi (Kampus Production/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Seks memainkan peran penting dalam hubungan. Temuan baru menunjukkan bahwa berhubungan seksual rutin ternyata punya tujuan menyatukan pasangan.

Sebuah penelitian terhadap pasangan pengantin baru, yang diterbitkan dalam Psychological Science, dilansir dari Medical Express, Kamis, 30 November, menunjukkan bahwa pasangan akan mengalami rasa berbunga-bunga setelah berhubungan seksual hingga dua hari sesudah berhubungan. Dan perasaan senang ini dikaitkan dengan kualitas hubungan yang bertahan dalam jangka panjang.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa kepuasan seksual tetap meningkat 48 jam setelah berhubungan seks,” kata ilmuwan psikologi Andrea Meltzer (Florida State University), penulis utama studi tersebut. 

"Dan orang-orang dengan perasaan seksual yang lebih kuat—yaitu, orang yang melaporkan tingkat kepuasan seksual yang lebih tinggi 48 jam setelah berhubungan seks—melaporkan tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi beberapa bulan kemudian," lanut Meltzer.

Para peneliti berteori bahwa seks memainkan peran penting dalam membangun ikatan emosional dengan pasangan. Namun kebanyakan orang dewasa melaporkan melakukan hubungan seks dengan pasangannya setiap beberapa hari sekali, bukan setiap hari.

Meltzer dan rekannya berhipotesis bahwa seks dapat memberikan peningkatan kepuasan seksual dalam jangka pendek, mempertahankan ikatan antara pasangan, dan meningkatkan kepuasan hubungan pasangan dalam jangka panjang.

Untuk menguji hipotesis mereka, para peneliti memeriksa data dari dua studi longitudinal independen, satu dengan 96 pasangan pengantin baru dan satu lagi dengan 118 pasangan pengantin baru. Semua pasangan telah menyelesaikan setidaknya tiga hari berturut-turut dari catatan harian 14 hari sebagai bagian dari penelitian yang lebih besar.

Setiap malam, sebelum tidur, pengantin baru diminta melaporkan apakah mereka berhubungan seks dengan pasangannya hari itu. Terlepas dari jawabannya, mereka juga diminta untuk menilai seberapa puas mereka dengan kehidupan seks hari itu dan seberapa puas mereka dengan pasangannya, hubungan mereka, dan pernikahan mereka hari itu (dalam skala 7 poin, dimana 1 = tidak sama sekali, 7 = sangat).

Para pasangan juga menyelesaikan tiga pengukuran kualitas pernikahan pada awal penelitian dan sekali lagi pada sesi tindak lanjut sekitar 4 hingga 6 bulan kemudian.

Rata-rata, peserta melaporkan berhubungan seks pada 4 dari 14 hari penelitian, meskipun jawabannya sangat bervariasi antar peserta.

Yang penting, seks pada hari tertentu dikaitkan dengan kepuasan seksual yang bertahan lama. Berhubungan seks pada hari tertentu dikaitkan dengan kepuasan seksual pada hari yang sama, yang dikaitkan dengan kepuasan seksual pada hari berikutnya dan bahkan dua hari kemudian.

Dengan kata lain, peserta terus melaporkan peningkatan kepuasan seksual 48 jam setelah melakukan hubungan seks.

Secara keseluruhan, kepuasan perkawinan peserta menurun antara awal penelitian dan sesi tindak lanjut 4 hingga 6 bulan kemudian. Namun peserta yang melaporkan tingkat kepuasan seksual yang relatif tinggi tampaknya memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih baik dibandingkan rekan-rekan mereka, melaporkan kepuasan awal pernikahan yang lebih tinggi dan penurunan kepuasan yang tidak terlalu tajam dalam 4 hingga 6 bulan pertama pernikahan.

Pola efek yang sama muncul dalam dua penelitian independen, yang memberikan bukti kuat adanya perasaan senang sesudah berhubungan seks, catat Meltzer dan rekannya. Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa seks dikaitkan dengan kualitas hubungan dari waktu ke waktu melalui efek kepuasan seksual yang bertahan lama.

“Penelitian ini penting karena bergabung dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa seks berfungsi untuk menjaga ikatan antar pasangan,” simpul Meltzer.