7 Tanda Pasangan Enggak Menyesal Sudah Menyakiti Kamu, Salah Satunya Enggan Meminta Maaf
Ilustrasi (Rdne Stok/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Apakah Anda berada dalam hubungan di mana pasangan berulang kali menyakiti Anda tetapi selalu meminta maaf? Mungkin tidak jelas apakah permintaan maaf itu tulus atau hanya sekedar menyesal karena ketahuan. Jika Anda tidak yakin dengan perasaannya yang sebenarnya, berikut beberapa tanda yang menunjukkan sebenarnya pasangan tidak menyesal sudah menyakiti Anda.

Tidak Meminta Maaf

Ini bisa jadi penyebab stres jika menjalin hubungan dengan seseorang yang terus-menerus menyakiti dan tidak pernah meminta maaf atas tindakannya. Jika dia tidak mau bertanggung jawab atas rasa sakit yang dia timbulkan, ini jadi pertanda dia tidak benar-benar menyesal. Mengabaikan perasaan Anda atau meremehkan dampak perilakunya dapat merusak hubungan dan kesejahteraan emosional Anda.

Tidak Ada Upaya Menebus Kesalahan

Tanda lain dia tidak menyesali perbuatannya adalah kurang usaha menebus kesalahan yang dilakukan pada Anda. Akan sulit melupakan kejadian menyakitkan, apalagi jika pasangan tak ada upaya memperbaiki keadaan. Bahkan upaya kecil pun akan dihargai, tetapi beberapa pria tidak melakukan apa pun untuk mengakui atau mengomunikasikan situasi tersebut.

Tidak Peduli Dengan Perasaan Anda

Jika pria tidak menyesal telah menyakiti Anda, sering kali hal itu terjadi karena dia tidak terlalu memperdulikan perasaan Anda. Dia percaya tindakannya di masa lalu, adalah hal wajar dan tak peduli bagaimana Anda merasakannya. Dia mungkin berpura-pura bersimpati kepada Anda. Tetapi kenyataannya, dia berpikir bahwa Anda terlalu membesar-besarkan masalah. Pria dengan pola pikir seperti ini tidak tepat diajak membangun rumah tangga bersama.

Selalu Membuat Alasan

Jika pacar Anda selalu mencari-cari alasan atas kesalahannya, hal ini tentu dapat menyakitkan. Sepertinya dia tidak bertanggung jawab atas tindakannya atau menghargai perasaan Anda. Penting berkomunikasi dengan pasangan tentang bagaimana perilakunya memengaruhi Anda dan menetapkan batasan tentang apa yang boleh dan tidak boleh Anda toleransi dalam hubungan tersebut. Jika dia terus membuat alasan dan tidak menanggapi kekhawatiran Anda dengan serius, mungkin inilah saatnya untuk mengevaluasi kembali hubungan Anda dan pasangan.

Terus Melakukan Hal yang Menyakiti Anda

Jika seorang pria berulang kali menyakiti Anda dengan cara yang sama dan selalu meminta maaf, jelas permintaan maafnya tidak tulus. Penting dipahami bahwa menyakiti seseorang berulang kali menunjukkan kurangnya penyesalan yang tulus. Jadi, jika pasangan Anda terus mengulangi kesalahannya, Anda bisa tahu dia tidak benar-benar menyesal telah menyakiti Anda. Faktanya, hal itu seharusnya membuat Anda mempertanyakan rasa sayangnya kepada Anda.

Tidak Mau Kompromi

Dalam hubungan yang sehat, kompromi sangatlah penting, dan pasangan yang tidak mau berkompromi dapat menjadi red flag. Jika seorang pria tidak suka berkompromi, itu menandakan bahwa dia mungkin tidak tulus dalam upayanya menjadi pasangan yang lebih baik. Hubungan membutuhkan rasa saling menghormati, kepercayaan, dan kemauan berkompromi. Jika dia menolak berkompromi atau melakukan perubahan apa pun, dia tidak berinvestasi dalam kesuksesan hubungan tersebut.

Tidak Ada Niat Menyelamatkan Hubungan

Ketika seorang pria dengan tulus meminta maaf, dia akan berusaha menyelesaikan masalah dan menyelamatkan hubungan. Jika perpisahan terjadi karena kesalahannya dan dia benar-benar menyesali serta menghargai hubungan tersebut, dia akan melakukan segala daya untuk menebus kesalahan dan memperbaiki keadaan di masa depan.

Namun, jika dia tidak benar-benar menyesal dan hanya tertarik memanfaatkan Anda untuk kesenangan fisik atau hiburan, dia tidak akan memprioritaskan perbaikan hubungan.

Disadur dari laman Inspiring Tips, Rabu, 27 September, Anda bisa menilai ketulusan pasangan dengan mengamati tindakan, bahasa tubuh, dan sejauh mana perubahan perilakunya.

Sering dikatakan bahwa permintaan maaf tanpa adanya upaya perubahan hanyalah bentuk manipulasi. Oleh karena itu, jika permintaan maafnya disertai dengan perubahan perilaku, itu menunjukkan dengan tulus bahwa dia benar-benar menyesal telah menyakiti Anda.