Rutin Konsumsi Nasi Putih Dapat Sebabkan Diabetes, Benarkah?
Nasi Putih (Pille-Riin Priske/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Nasi putih merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Orang Indonesia terbiasa makan nasi putih sebanyak tiga kali sehari, dalam jumlah banyak juga. 

Ditambah dengan berbagai konsumsi makanan manis seperti kue kering, biskuit, permen, teh manis, dan lainnya tanpa mengimbangi konsumsi sayur dan buah.

Pola makan dan kebiasaan buruk tersebut menyebabkan banyak orang indonesia terkena diabetes. 

Penyakit diabetes sendiri bisa menyebabkan pengaruh sangat besar pada tubuh, yakni munculnya berbagai jenis penyakit lain sebagai komplikasi pada penderitanya. Karena itulah, diabetes menjadi penyakit yang sangat diwaspadai.

Melihat efek buruk yang ditimbulkan, banyak orang kerap termakan mitos atau informasi mengenai diabetes. Salah satunya mitos mengenai nasi putih. Banyak orang beranggapan, nasi putih berpotensi menimbulkan penyakit diabetes dibandingkan makanan atau minuman manis lainnya.

Sebenarnya nasi sendiri bukan penyebab utama diabetes. Akan tetapi, kebiasaan konsumsi nasi berlebih dan rutin setiap hari turut mendukung perkembangan penyakit diabetes. Faktanya, dalam secangkir nasi putih, mengandung 44,5 gram karbohidrat dapat memicu penumpukan lemak dalam tubuh.

Sebuah penelitian dari Harvard School of Public Health mengungkapkan makan nasi berlebihan memiliki dampak risiko terkena diabetes tipe 2 (kencing manis). 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang paling banyak makan nasi yaitu 3-4 kali per hari, memiliki risiko 1,5 kali lebih banyak terkena diabetes dibandingkan orang yang makan paling sedikit nasi.

Hal ini dikarenakan nasi putih termasuk dalam makanan dengan indeks glikemik tinggi dan mengandung zat pati yang bisa membebani tubuh dengan gula darah sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes.

Kebanyakan konsumsi karbohidrat seperti nasi, mie, atau pasta, yang kadar gulanya lebih tinggi adalah refined carbohydrates atau karbohidrat yang memiliki struktur glukosa tunggal atau sederhana dan telah mengalami proses pengolahan makanan berulang kali atau proses pabrik. Seperti beras yang kehilangan banyak serat saat diolah.

Namun, bukan berarti tidak boleh makan nasi agar terhindar dari diabetes. Boleh, asal perhatikan prosinya. Bahkan penderita diabetes masih bisa makan karbohidrat seperti nasi, hanya saja membutuhkan perhitungan tepat saat mengkonsumsinya.

Artinya, anggapan sebagian besar orang yang menyatakan tidak boleh memakan nasi bagi penderita diabetes adalah mitos. Masih banyak faktor lain penyebab diabetes, faktor keturunan misalnya.

Untuk menghindari meningkatnya risiko terkena diabetes tipe 2 dapat dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat berlebih pada menu makan besar. Misalnya mengurangi porsi nasi, roti, atau mie yang biasa dimakan dan menambah asupan protein, sayuran, dan lebih banyak buahan-buahan.