Apakah Seks Cukup untuk Mempertahankan Hubungan yang Bahagia? Begini Penjelasan Pakar
Ilustrasi apakah seks cukup untuk mempertahankan hubungan yang bahagia (Freepik/lookstudio)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Berhubungan seks berperan penting dalam kebahagiaan hubungan secara keseluruhan. Tetapi apakah berhubungan seks saja cukup untuk mempertahankan hubungan berpasangan yang bahagia? Ternyata, peneliti dan penulis Amy Muise, Ph.D. menunjukkan temuannya tentang alasan berhubungan seks dan pengaruhnya pada kebahagiaan pasangan.

Dalam penelitiannya, Muise mempertimbangkan dua kategori alasan mengapa orang berhubungan seks dengan pasangannya. Pertama seseorang berhubungan seks karena fokus mencapai hasil postiif dalam hubungan. Seperti meningkatkan keintiman dan merasa lebih dekat dengan pasangan yang disebut Muise memiliki pendekatan tujuan. Alasan kedua, disebut tujuan penghindaran, yang mana seseorang berhubungan seks dengan pasangannya untuk menghindari hasil negatif dalam hubungnanya. Seperti menghindari konflik atau mencegah pasangannya kecewa.

Dalam studi pertama, penelitian meminta partisipan untuk menilai hasrat seksual, kepuasan seksual, dan kepuasan hubungan berdasarkan tujuan berhubungan seks. Pada pasangan yang menikah selama tiga tahun, ditemukan bahwa tingkat hasrat lebih tinggi untuk berhubungan seks. Ini diikuti kepuasan dalam hidup maupun dalam hubungan seksnya. Temuan awal ini, menunjukkan bahwa alasan melakukan hubungan seks memiliki kaitan yang berbeda dengan hubungan dan hasil seksual.

apakah seks cukup untuk mempertahankan hubungan yang bahagia
Ilustrasi apakah seks cukup untuk mempertahankan hubungan yang bahagia (Freepik)

Dalam penelitian berikutnya, Muise menggali bagaimana kualitas seksual dan hubungan dengan pasangannya berkaitan dengan perasaan hasrat dan kepuasan. Penelitian ini meminta partisipan pasangan untuk mengisi survei singkat setiap malam selama beberapa minggu tentang hubungan mereka. Setiap hari mereka melaporkan betapa puasnya perasaan mereka terhadap hubungan mereka, hasrat yang meraka rasakan terhadap pasangan, dan menjawab alasan hubungan seks serta kepuasan seksual.

Kedua penelitian di atas, seseorang berhubungan seks lebih banyak untuk tujuan pendekatan. Seperti untuk merasa lebih dekat dengan pasangannya atau untuk meningkatkan keintiman dalam hubungan mereka. Hasrat seksual juga lebih tinggi yang pada gilirannya merasa lebih bahagia dengan kehidupan dan hubungan seks mereka. Sebaliknya, seseorang berhubungan seks untuk tujuan penghindaran, hasrat seksual lebih rendah dan kepuasan juga rendah. Dengan kata lain, alasan seseorang melakukan hubungan seks dengan pasangannya berkaitan dengan perasaannya terhadap seks dan hubungannya.

Penelitian ini dilansir Psychology Today, Minggu, 10 September, menjawab pertanyaan apakah berhubungan seks cukup untuk hubungan yang bahagia, ternyata tidak. Ada yang lebih esensial dibandingkan tindakan intim di atas ranjang. Seseorang yang melakukan hubungan seks dengan tujuan penghindaran, ternyata memilih tidak berhubungan dan merasa kurang puas secara seksual empat bulan kemudian. Singkatnya, hubungan seks dilakukan bukan untuk menghindari kekecewaan dan perasaan negatif lainnya. Tetapi hubungan seks yang menguntungkan untuk hubungan berpasangan adalah bertujuan positif untuk menjalin kedekatan, keintiman, dan komitmen.