4 Cara Mengatasi Erotomania Syndrome, Delusi Dicintai Idola
Ilustrasi (Foto: Pixabay/TotalShape)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Simak cara mengatasi erotomania syndrome, jenis gangguan kejiwaan yang menyebabkan seseorang meyakini bahwa orang lain menaruh rasa cinta pada dirinya.

Perlu diketahui, erotomania termasuk gejala penyakit mental yang dialami oleh pengidap skizofrenia, depresi, gangguan bipolar, atau penyakit Azheimer.

Pengidap erotomania memiliki fantasi bahwa dirinya dicintai oleh selebriti. Padahal, orang tersebut belum tentu menyadari keberadaan pengidapnya di dunia ini.

Fatalnya, pengidap erotomania tak segan melakukan tindakan yang meresahkan atau mengganggu privasi orang lain, seperti mengirim pesan, membuat panggilan, atau bahkan menguntit.

Cara Mengatasi Erotomania Syndrome

Erotomania syndrome bisa membayakan, terlebih jika pengidapnya sudah mencoba berinteraksi dengan publik figur yang dianggap mencintainya dengan cara menguntit, berbicara secara langsung, memantau media sosial, dan mengirim pesan pribadi.

Jika hal tersebut terjadi, pengidap erotomania bisa terkena tuduhan menguntit atau bahkan pelecehan.

Pengidap erotomania juga bisa saja mencoba menyakiti diri sendiri ketika ada orang lain yang memberi tahu bahwa keyakinannya tidak benar.

Itulah mengapa erotomania harus segera diatasi dan pengidapnya harus berada di bawah pemantauan yang ketat.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk menangani pengidap erotomania syndrome.

  1. Melakukan psikoterapi

Psikoterapi merupakan metode yang umum digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kejiwaan dan masalah emosional, termasuk erotomania syndrome. Psikoterapi hanya bisa dilakukan oleh profesional yang ahli di bidang kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater.

Tujuan psikoterapi pada pengidap erotomania adalah memberikan tempat agar mereka bisa membicarakan gejala yang dialaminya secara leluasa. Terapi ini dapat membantu pasien menyadari kenyataan dan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang dialami dengan lebih efektif.

  1. Konsultasi dengan psikiater

Selain melakukan psikoterapi, penanganan erotomania juga dapat dilakukan dengan berkonsultasi dengan psikiater.

Dengan melakukan konsultasi, pengidap erotomania bisa mendapatkan terapi yang sesuai, termasuk penanganan untuk mengatasi penyebab yang mendasari erotomania.

Psikiater akan menyesuaikan perawatan dengan keadaan dan kebutuhan setiap pengidapnya. Perawatan biasanya diprioritaskan untuk fokus pada perbaikan fungsi sosial dan meningkatkan kualitas hidup orang yang terkena dampaknya.

  1. Terapi Perilaku Kognitif

 Tujuan terapi perilaku kognitif pada pengidap erotomania adalah membuat pasien memahami kondisi sebenarnya yang sedang ia alami. Dengan begitu, ia bisa mengendalikan gejala yang ada dan menentukan coping mechanism yang tepat sesuai kondisinya.

  1. Pemberian obat-obatan

Penggunaan obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala delusi. Biasanya, dokter akan meresepkan obat-obat antipsikotik, seperti clozapine, risperidone, dan olanzapine untuk mengatasi gejala gangguan erotomania. Jenis obat ini biasanya juga diberikan pada pengidap skizofrenia.

Sementara jika erotomania disebabkan oleh gangguan bipolar atau depresi, dokter biasanya akan memberikan obat antimania dan antidepresan untuk menekan kondisi tersebut.

Demikian informsi tentang cara mengatasi erotomania syndrome. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.