Berapa Batas Aman Makan Daging Kambing? Ini Jawaban Lengkapnya
Ilustrasi daging kambing (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Daging kambing selama ini dikenal sebagai sumber nutrisi yang sangat berguna bagi tubuh. Akan tetapi, mengonsumsinya secara berlebihan juga akan berdampak buruk pada kesehatan seperti pusing, mual, memicu naiknya kadar kolesterol dalam tubuh, dan sebagainya. Untuk menghindari hal tersebut, Anda dianjurkan untuk mengetahui batas aman makan daging kambing.

Batas Aman Makan Daging Kambing

Dikutip dari situs Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat, The Harvard School of Public Health mengajurkan agar masyarakat menghindari daging merah. Pasalnya, daging merah mengandung lemak jenuh yang tinggi dan mampu memicu naiknya kadar kolesterol dalam darah. Diketahui hal tersebut jadi pemicu masalah pada jantung.

Dalam kasus daging kambing, lemak yang terkandung per sajian adalah kurang lebih 0,79 gram yang justru dapat membantu menunjang kesehatan jantung dibanding daging sapi atau ayam yang mengandung lemak jenuh kurang lebih 3 gram dan 1,7 gram per sajian.

Seporsi daging kambing memiliki sekitar 4 persen dari total nilai harian. Padahal rekomendasi pakar kesehatan, porsi lemak jenuh per hari adalah kurang dari 20 gram.

Merujuk pada Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda dan Mitos, kadar kolesterol pada daging kambing ternyata juga lebih rendah dibanding sapi. Di setiap 100 gram daging kambing memiliki 57 mg kolesterol, sedangkan pada daging sapi memiliki angka yang lebih tinggi yakni 89 mg per 100 gram.

Hal serupa juga terjadi pada kandungan kalori daging kambing. Kemenkes menjelaskan bahwa daging kambing pada dasarnya lebih sehat dibanding daging merah pada hewan lainnya. Data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat menunjukkan bahwa per 100 gram sajian daging kambing mampu menghasilkan kalori yang paling sedikit yakni 109 kalori. Sedangkan pada daging sapi jumlah kalori yang terkandung per 100 gram adalah 250 kalori.

Lalu bagaimana dengan batas aman makan daging kambing?

Meski daging kambing mengandung lemak jenuh hingga kalori yang lebih sedikit dibanding sapi, namun mengonsumsi daging hewan tersebut secara berlebih juga akan memicu masalah kesehatan.

Tan Shot Yen, dokter ahli gizi, menjelaskan bahwa baik daging kambing maupun sapi memiliki lemak jenuh yang jika dikonsumsi berlebih akan memiliki efek kurang baik. Ia juga mengingatkan agar tak makan lemak dari gajih. Lemak sendiri mengandung kalori tertinggi yang memicu terjadinya kegemukan dan sulit dicerna.

Dalam situs resmi Kemenkes, dijelaskan bahwa dengan mempertimbangkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang pernah dianjurkan, masyarakat bisa mengonsumsi daging 2 hingga 3 kali dalam seminggu. Namun masyarkaat juga harus memperhatikan cara memasaknya. Dianjurkan untuk mengonsumsi daging dengan kematangan sempurna.

Dikutip dari website resmi RSUD Sawahlunto Kota, rekomendasi batas makan daging sapi setiap kali makan maksimal adalah 50 gram daging kambing. Namun batasan tersebut masih bisa mencapai 100 gram dengan catatan tak memiliki masalah kesehatan apapun.

Atau, dalam bentuk sajian kuliner, batas makan sate kambing yang direkomendasikan adalah 10 tusuk per hari. Sedangkan untuk batas makan daging kambing dengan sajian rendang adalah satu hingga dua potong. Jumlah tersebut telah memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi bagi tubuh.

Intensitas makan daging kambing juga tetap harus dibatasi demi mencegah terjadinya peningkatan masalah kesehatan seperti tingginya kolesterol atau peningkatan risiko penyakit kardiovaskular lain. Masyarakat juga dianjurkan untuk mengimbangi dengan sayur dan buah yang cukup.

Itulah informasi tentang batas aman makan daging kambing. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.