5 Tips Ampuh <i>Move On</i> Setelah Jadi Korban Ghosting
Ilustrasi (Keira Burton/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan kata ghosting, apalagi jika pernah jadi korbannya. Jika Anda sudah terlanjur jadi korbannya, jangan khawatir karena ada cara menghadapi ghosting agar lebih mudah move on. 

Namun, cara ini juga tergantung dari masing-masing orang apakah benar-benar ingin move on atau tidak. Pasalnya segala tips akan jadi percuma kalau Anda sendiri belum memutuskan untuk benar-benar move on dari orang yang telah meninggalkan Anda. 

Disadur dari Hello Relish, Selasa, 13 Juni, berikut empat tips move on setelah jadi korban ghosting

Jangan Salahkan Diri Sendiri

Hal pertama yang tidak boleh dilakukan ketika menjadi korban ghosting yaitu jangan menyalahkan diri sendiri. Pasalnya, ini bukan tentang Anda melainkan tentang mantan pasangan yang kurang mampu menavigasi hubungan romantis dengan tepat. Alih-alih berdiskusi menyelesaikan masalah bersama, pasangan justru memilih meninggalkan Anda. Tipe orang seperti ini sebaiknya dijauhkan dari kriteria pasangan ideal.

Jangan Dikejar

Jika Anda dighosting, jangan pernah berharap si dia untuk kembali. Dia tidak sedang sibuk atau sekedar lupa merespon Anda. Jika tertarik, tentu dia akan menghubungi Anda duluan. Untuk itu, blokir pasangan di sosial media serta hindari berhubungan kembali dengannya. Ingat, dia merasa Anda tidak pantas mendapatkan penjelasan atas perpisahan itu. Jadi tinggalkan ghoster pada tempatnya yakni di masa lalu.

Sadari Rasa Kecewa yang Datang

Ghosting benar-benar menyakitkan dan Anda boleh merasa sangat kecewa. Perasaan bingung, marah, sedih, dan tidak berdaya tak bisa terelakkan lagi. Bagaimana bisa seseorang berhenti berbicara dengan Anda dengan begitu mudah? Kenapa dia menghilang tanpa memberikan penjelasan?

Ghosting menyebabkan aliran emosi yang campur aduk. Ini adalah bentuk silent treatment, yang digambarkan oleh para profesional kesehatan mental sebagai kekerasan emosional. Anda akan merasa tidak berdaya. Anda tidak tahu bagaimana memahami apa pun dan terluka karena Anda tidak memiliki kesempatan mengungkapkan perasaan Anda pada orang tersebut. Jadi intinya, biarkan diri Anda merasakan apa pun yang perlu Anda rasakan sebelum mencoba melewatinya.

Merawat Diri Sendiri

Periode setelah ghosting adalah waktu yang tepat untuk memanjakan diri. Mulailah rutinitas olahraga baru, journaling, habiskan waktu bersama orang yang Anda cintai, atau lakukan hobi baru. Lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia. Semakin banyak Anda berinvestasi dalam perawatan diri, semakin jauh kenangan yang diingat tentang si dia.

Jangan Marah Di Media Sosial 

Menata rambut, memilih pakaian, dan merias wajah membutuhkan banyak waktu dan energi. Oleh sebab itu, penting untuk menghargai diri sendiri yang cantik dan tidak menyia-nyiakannya dengan marah-marah sama seseorang yang menghosting Anda. Jangan beritahu dunia apa yang terjadi. Satu hal yang perlu diingat, meski Anda menghapus pesannya, jejak digital tetap ada di internet selamanya dan sulit dihapus.

Menjadi korban ghosting tidak menentukan kelayakan atau nilai Anda sebagai pribadi atau pasangan. Si dia hanya tidak bisa memperlakukan Anda dengan martabat dan rasa hormat yang pantas Anda dapatkan. Jika seseorang bisa menghilang tanpa mengucapkan sepatah kata pun, maka hubungan yang sehat bisa jadi sulit diwujudkan.